Sabtu, September 6, 2025
HomeApartmentKonsumen Apartemen Mulai Imbang Antara End User-Investor

Konsumen Apartemen Mulai Imbang Antara End User-Investor

Berbeda dengan rumah tapak (landed house), konsumen unit apartemen umumnya dari kalangan investor. Karakteristik lain dari konsumen apartemen yaitu konsumennya mayoritas dari kalangan yang sudah memiliki rumah, artinya apartemen selalu dibeli oleh kalangan yang telah mapan.

Laporan terbaru property market periode kuartal ketiga (Q3) 2024 yang dirilis Colliers Indonesia mengemukakan hal menarik. Menurut Ferry Salanto, Senior Associate Director Colliers Indonesia, kalangan pembeli unit apartemen mulai imbang antara pengguna (end user) dengan investor.

“Ini juga menandakkan kepercayaan pasar yang mulai meningkat untuk kategori hunian vertikal atau highrise building. Di sisi lain, dengan porsi end user-investor yang kian imbang, kalangan konsumen investor yang selama ini menahan diri (wait and see) mulai masuk kembali ke pasar untuk membeli unit,” ujarnya saat virtual media briefing property market Q3 2024, Selasa (2/10).

Ferry merinci, pada periode ini belum ada proyek apartemen baru yang dirilis ke pasar sehingga total pasokan untuk area Jabodetabek tetap sebanyak 226.815 unit. Sebanyak 156 unit apartemen berhasil terjual pada periode Q3 2024 dan mayoritasnya dari unit yang sudah jadi (ready stock).

Baca juga: 50 Persen Penjualan Apartemen dari Proyek Lama

Cara bayar mayoritas pembeli juga mulai bergeser, dari tunai bertahap ke developer menjadi menggunakan kredit bank (KPA). Situasi ini akan membuat pasar apartemen kian positif khususnya di akhir tahun 2024 yang akan berlanjut hingga awal tahun 2025 nanti.

Situasi ini didukung dari pasokan yang lambat dan pembeli dari kalangan end user. Untuk mendorong penjualan, developer masih akan terus aktif memberikan gimmick marketing yang membuat kalaanng investor mulai masuk karena melihat situasi yang sudah lebih baik.

“Untuk periode ini aka nada pasokan baru sebanyak 4.756 unit dari sembilan proyek apartemen akan rampung hingga Q4 2024. Pasokan kumulatif tahun 2024 menjadi lebih tinggi 2,5 persen dibandingkan tahun 2023 sementara untuk range harga masih stabil di rata-rata Rp35,7 juta/m2,” imbuh Ferry.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini