Banyak Pusat Belanja Baru Dibuka, Ruang Ritel di Jakarta Kelebihan Pasok 1 Juta M2

Sepanjang tahun lalu, tiga pusat perbelanjaan baru rampung di Jakarta, menambah pasokan baru ruang ritel seluas 94.900 m2. Yaitu, Gafoy Kelapa Gading, Agora Mall Thamrin Nine, dan Puri Indah Mall 2.
Sementara renovasi sedang dilakukan di Epicentrum Walk dan Plaza Semanggi untuk memperbarui desain interior, dan mengatur ulang komposisi penyewa (tenancy mix)-nya, sebelum di-relaunching tahun ini.
Sedangkan Lippo Mall East Side, Mall Menara Jakarta, Cornerstone–Antasari Place, dan Annajon–The Sima Retail, diperkirakan masuk pasar tahun ini sebagai pusat belanja baru, menambah total pasokan ruang ritel atau mal di Jakarta sekitar 92.600 m2.
Mengutip analisis pasar properti megapolitan Jakarta (Jabodetabek) versi konsultan properti Cushman & Wakefield yang dirilis pekan lalu, dengan masuknya pasokan baru itu, total pasok ruang ritel di Jakarta tahun 2025 diperkirakan mencapai 4.899.000 m2.
“Akibat tambahan ruang ritel baru yang meningkatkan total pasokan itu, penyerapan bersih ruang ritel 2024 mengalami penurunan signifikan, sehingga tercipta kelebihan pasokan 1.060.000 m2,” tulis analisis bertajuk “Ulasan 2024 dan Proyeksi 2025” tersebut.
Sementara tingkat hunian rata-rata pusat perbelanjaan di Jakarta sedikit menurun tahun lalu menjadi 78.0%.
Sektor F&B dan fashion masih memimpin aktivitas ekspansi peritel lokal dan internasional, sehingga permintaan kumulatif diprediksi mencapai 3.803.000 m2 pada tahun 2025.
Permintaan kumulatif itu tidak cukup menaikkan okupansi mal di Jakarta. Tingkat kekosongan diperkirakan meningkat menjadi 22,4 persen sampai tahun ini, seiring dengan rampungnya sejumlah proyek ritel besar tersebut.
Rata-rata harga sewa ruang ritel di Jakarta tetap stabil, Rp815.400/m2/bulan, dan masih akan bertahan sampai tahun ini.
Begitu pula biaya servis (service charge), diperkirakan tetap konsisten hingga akhir 2024, sebesar Rp195.900/m2/bulan (2,9 persen YoY), dan diproyeksikan sedikit meningkat sebesar 0,4 persen tahun ini.
Baca juga: Merek Asing Masih Getol Berekspansi, Tapi Tingkat Hunian Mall di Jakarta Tetap Menurun
Kondisi yang hampir sama terjadi pada ruang ritel di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
Dengan masuknya Living World Kota Wisata di Bogor, AEON Mall Deltamas di Bekasi, Pakuwon Mall Bekasi, Eastvara BSD, dan Hampton Square tahun lalu, total pasok meningkat 16,2 persen menjadi 3.256.356 m2.
Terdapat 5 proyek besar yang akan menambah pasokan ruang ritel sampai akhir tahun ini di Bodetabek, sehingga meningkatkan total pasok 5,0 persen menjadi 3.427.000 m2.
Ke-5 proyek itu adalah Mall at Little Tokyo Jababeka, Summarecon Mall Bekasi 2, Living World Grand Wisata, Markt Lane Sentul, dan Jakarta Premium Outlets Alam Sutera.
“Penyerapan bersih mal-mal di Bodetabek tahun lalu menurun dibanding 2023, dengan tingkat hunian rata-rata 70,9 persen,” tulis analisis Cushman tersebut.
Melihat potensi pertumbuhan keluarga di Debotabek, berbagai sektor ritel terus memperluas keberadaannya, sehingga permintaan kumulatif tahun 2025 diprediksi mencapai 2.410.000 m2.
Namun, karena selesainya berbagai proyek ritel besar itu, tingkat kekosongan mal di Bodetabek diperkirakan meningkat 2,1 persen menjadi 29,7 persen tahun ini.
Kendati demikian, rata-rata harga sewa ruang ritel di Bodetabek pada triwulan akhir 2024 meningkat dibanding triwulan tiga, menjadi Rp462.600/m2/bulan (2,4 persen YoY) dan 0,5 persen tahun ini.
Service charge diperkirakan tetap konsisten hingga akhir 2024, Rp138.900/m2/bulan (2,9 persen YoY), dan diproyeksikan meningkat 1,5 persen tahun ini.