UEA Juga Mau Bangun 1 Juta Rumah Seperti Qatar. MoU Diteken Akhir Januari Ini

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengapresiasi Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo, karena telah banyak membantu menarik investor asing untuk berinvestasi dalam Program 3 Juta Rumah.
Menteri PKP mengungkapkan apresiasi itu dalam sambutannya saat melantik delapan pejabat tinggi Kementerian PKP di Jakarta, Senin (20/1/2025). “Investor dari Qatar itu hasil karya Bapak Hashim,” katanya seperti dikutip keterangan resmi Kementerian PKP, Selasa (21/1/2025).
Investor Qatar meneken nota kesepakatan (MoU) dengan Menteri PKP untuk membangun 1 juta rumah di Indonesia, Rabu (8/1/2025), di Istana Negara Jakarta, disaksikan Presiden Prabowo Subianto.
Beberapa hari setelah itu Wamen PKP Fahri Hamzah menyebut Qatar akan menambah komitmennya 5 juta rumah lagi. Kali ini komitmen itu datang dari pemerintah Qatar (goverment), bukan investor atau semi investor.
Hashim mengungkapkan, setelah Qatar, investor asing yang berminat mendukung Program 3 Juta Rumah per tahun yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto berasal dari Uni Emirat Arab (UEA).
“Nanti tanggal 31 Januari 2025, insyaAllah disaksikan Presiden di Istana, investor dari Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, itu (meneken MoU untuk membangun) satu juta rumah,” ungkap adik kandung Prabowo Subianto itu.
Selain dari UEA, Hashim juga menyebut minat dari investor Turki membangun sekitar 50 ribu rumah, dan dari investor Singapura 100 ribu unit.
Baca juga: Kerjasama Indonesia-Qatar Bangun 1 Juta Rumah
Hashim menyampaikan contoh beberapa lokasi di Jakarta yang akan menjadi tempat pembangunan rumah rakyat oleh para investor tersebut.
Antara lain di Kalibata, Jakarta Selatan, seluas 24 hektare. Di Danau Metland (Cibitung) yang merupakan tanah milik Kementerian Pertahanan, seluas 41 hektare. Di Kemayoran, Jakarta Pusat, seluas 30 hektare milik Sekretariat Negara (Setneg).
“Lokasi pertama itu di Kalibata, 24 hektare, tanah milik pemerintah pusat, Setneg, bekas kompleks BPN. Terus ada tanah milik Kementerian Pertahanan, 41 hektare di Danau Metland (Cibitung), terus ada 30 hektare di Kemayoran, itu punya Setneg juga,” kata Hashim.
Dalam kesempatan itu Hashim juga mengklarifikasi isu kerenggangan hubungannya dengan Menteri PKP yang beredar di dunia maya. “Maaf ya, itu hoaks. Bohong,” tegasnya.
Hashim menjelaskan, saat itu ia diajak Ara memberikan keterangan pers mengenai penandatanganan MoU dengan Qatar.
Namun pada saat bersamaan, ia juga dipanggil Presiden Prabowo untuk bertemu dengan investor Qatar tersebut. Tentu saja ia mendahulukan permintaan Presiden dan menolak ikut memberikan keterangan pers bersama Menteri PKP.
Ara sendiri tergelak saat ditanya mengenai isu yang sama, dan mengungkapkan pernyataan serupa dengan Hasjim mengenai isu tersebut.