Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiBos BI Bilang Nilai Tukar Rupiah Cenderung Menguat

Bos BI Bilang Nilai Tukar Rupiah Cenderung Menguat

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) 18-19 Februari 2025 memutuskan, mempertahankan bunga acuan BI-Rate 5,75 persen, suku bunga deposit facility (simpanan di BI) 5,00 persen, dan bunga lending facility (pinjaman di BI) 6,50 persen.

Keputusan itu disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo saat menyampaikan hasil RDG kepada pers di Jakarta, Selasa (19/2/2025). Perry didampingi semua deputi gubernur BI.

“Keputusan itu konsisten dengan upaya menjaga prakiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali di kisran sasaran 2,5±1 persen, stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, dan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Perry.

Ke depan, lanjutnya, BI akan terus mencermati prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi, dalam memanfaatkan ruang penurunan BI-Rate dengan mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah.

Perry sendiri menyatakan, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terkendali dengan kecenderungan menguat pada Februari 2025.

Selama 1-18 Februari 2025, Perry menyatakan rupiah menguat 0,15 persen point to point (ptp) terhadap dolar AS, dibandingkan posisi akhir Januari 2025.

“Perkembangan itu sejalan dengan konsistensi kebijakan stabilitas eupiah oleh BI, didukung aliran masuk modal asing yang berlanjut, karena imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik serta prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik,” ujar Gubernur BI.

Baca juga: 4 Hari Asing Tarik Dana Hampir Rp10 Triliun, Tapi Rupiah Tetap Menguat

Sementara selama tahun kalender atau year to date (Januari-pertengahan Februari), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah atau terdepresiasi sebesar 1,06 persen.

Namun, bila dibandingkan dengan kelompok mata uang negara berkembang mitra dagang utama Indonesia, menurut Perry, nilai tukar rupiah relatif stabil. Sedangkan dengan mata uang kelompok negara maju di luar dolar AS, rupiah berada pada tren yang lebih kuat.

“Ke depan nilai tukar rupiah diperkirakan stabil, didukung komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukarnya, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik,” pungkas Perry.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini