Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiAsing Ramai-Ramai Cabut dari Pasar Saham, Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah

Asing Ramai-Ramai Cabut dari Pasar Saham, Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah

Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan nilai tukar rupiah, Jum’at (21/3/2025). Ramdan menyebutkan, pada akhir perdagangan Kamis, 20 Maret 2025, nilai tukar rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.470 per dolar AS (USD). Melemah 50 poin dibanding Kamis pekan lalu.

Penyebab pelemahan nilai tukar rupiah itu tidak disebutkan. Tapi, para pengamat menyebutkan terutama karena besarnya aliran modal asing keluar beberapa pekan terakhir, terutama dari pasar saham, karena sentimen negatif investor terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintahan Prabowo Subianto.

BI menaikkan imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun ke level 7,08 persen. Namun, hal itu belum manjur menahan pelarian modal asing. SBN bersama Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dijadikan BI sebagai instrumen memikat aliran masuk modal asing.

Indeks dolar AS (DXY) sendiri masih tetap lemah, hanya menguat 2 poin ke level 103,85 dibanding Kamis pekan lalu yang tercatat 103,82, serta 104,06 pekan sebelumnya, dan 107,24 pekan sebelumnya lagi.

Baca juga: Demi Jaga Nilai Tukar Rupiah, Bank Indonesia Pertahankan BI Rate 5,75 Persen

Sementara yield surat utang pemerintah AS atau US Treasury Note tenor 10 tahun turun ke level 4,237 persen. Dua faktor ini juga tidak membuat rupiah menguat.

Pasalnya aliran keluar modal asing kali ini, menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, sebagian besar dialihkan ke investasi emas dan surat utang atau obligasi, dan bukan dolar AS.

Pada awal perdagangan Jumat, 21 Maret 2025, rupiah dibuka makin melemah pada level (bid) Rp16.480 per USD, dan ditutup pada sore harinya lebih melemah menjadi Rp16.501 dibanding Rp16.392 pada Ju,mat pekan lalu. Sementara yield SBN 10 tahun naik ke level 7,09 persen.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini