Minggu, September 7, 2025
HomeBerita PropertiSejak Beroperasi Sampai 25 Juni 2025, Whoosh Telah Layani 10 Juta Penumpang

Sejak Beroperasi Sampai 25 Juni 2025, Whoosh Telah Layani 10 Juta Penumpang

Pada 25 Juni 2025, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), operator kereta cepat Whoosh, telah melayani 10 juta penumpang.

Tepatnya sejak beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023 hingga 25 Juni 2025, KCIC telah melayani 10.014.707 penumpang melalui 29.786 perjalanan Whoosh.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menyatakan, capaian itu merupakan tonggak sejarah baru dalam perkeretaapian nasional.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada Whoosh sebagai moda transportasi masa depan,” kata Eva melalui keterangan resmi akhir pekan ini.

Whoosh dicanangkan pada 2015, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pada 2016. Setelah melalui masa konstruksi dan serangkaian uji coba operasional, Whoosh mulai beroperasi secara komersial pada Oktober 2023, menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki layanan kereta cepat.

Jumlah penumpang yang tinggi itu, juga merupakan hasil dari berbagai strategi peningkatan layanan dan kemudahan akses transportasi. “Tanpa adanya integrasi dengan moda transportasi pengumpan seperti kereta feeder, LRT Jabodebek, layanan bus, hingga taksi, capaian 10 juta penumpang itu tentu sulit terwujud,” ujar Eva.

Baca juga: Whoosh Catat Rekor Baru, Angkut 25.316 Penumpang Dalam Sehari

Selain itu, perjalanan panjang pembangunan Whoosh juga menjadi bagian dari proses transfer teknologi dan pengetahuan dari tenaga profesional China kepada SDM Indonesia.

“Kini seluruh operasional Whoosh telah sepenuhnya dijalankan SDM Indonesia, mencerminkan kemajuan signifikan dalam penguasaan teknologi tinggi di sektor transportasi nasional,” jelas Eva.

Hasil kajian Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi dan Layanan Rekayasa Universitas Indonesia (Polar UI), emisi karbon Whoosh hanya 6,9 gram CO₂ per penumpang-kilometer. Jauh lebih rendah dibanding kendaraan pribadi yang menghasilkan 12,7 gram CO₂ per penumpang-kilometer.

Dengan demikian Whoosh telah berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon hingga 54 persen, sekaligus menekan potensi biaya kecelakaan lalu lintas hingga Rp2,91 miliar per tahun.

“Capaian 10 juta penumpang ini bukan sekadar angka, tapi simbol nyata kemajuan bangsa dalam menghadirkan moda transportasi modern, ramah lingkungan, dan berstandar tinggi,” tutup Eva.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini