Minggu, September 7, 2025
HomeNewsEkonomiInflasi Meningkat Pesat, Juli Mencapai 2,37 Persen

Inflasi Meningkat Pesat, Juli Mencapai 2,37 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Jum’at (1/8/2025), pada Juli 2025 terjadi inflasi sebesar 0,30 persen secara bulanan (m-to-m).

”Terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 108,27 pada Juni 2025 menjadi 108,60 pada Juli 2025”, kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Jum’at (1/8/2025). Kondisi itu berbeda dibandingkan Juli 2024, dimana terjadi deflasi sebesar 0,18 persen (mtm).

Secara tahun kalender (ytd) juga terjadi inflasi sebesar 1,69 persen dibanding 1,38 persen pada Juni 2025, Mei 1,19 persen, April 1,56 persen, Maret 0,39 persen, Februari 1,24 persen, dan Januari -0,76 persen (deflasi).

Demikian pula secara tahunan (yoy), terjadi inflasi sebesar 2,37 persen. Meningkat pesat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Pada Juni 2025 inflasi tahunan tercatat sebesar 1,87 persen, Mei 1,60 persen, April 1,95 persen, Maret 1,03 persen, Februari -0,09 persen atau deflasi, dan Januari 0,76 persen.

Bank Indonesia dalam berbagai laporannya kerap menyatakan, tahun ini dan 2026 inflasi ditargetkan di kisaran sasaran 2,5±1 persen.

Baca juga: Harga Beras Meningkat, Juni Indonesia Catat Inflasi

Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 0,74 persen, dengan andil inflasi sebesar 0,22 persen.

Kelompok pendidikan mengalami inflasi 0,82 persen dengan andil inflasi 0,05 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga pada Juli 2025 mengalami inflasi 0,11 persen dan memberikan andil inflasi 0,02 persen.

Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami inflasi 0,07 persen dan memiliki andil inflasi 0,01 persen.

”Berdasarkan komponen, inflasi Juli 2025 utamanya didorong oleh inflasi komponen harga bergejolak (bahan makanan) dengan andil inflasi sebesar 0,20 persen,” jelas Pudji. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras, tomat, bawang merah, dan cabai rawit.

Selanjutnya, komponen inti memberikan andil inflasi sebesar 0,08 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah biaya SD, biaya SMP, biaya SMA, biaya bimbingan belajar, dan biaya taman kanak-kanak terkait tahun ajaran baru.

Komponen harga barang diatur pemerintah memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah bensin, bahan bakar rumah tangga, dan sigaret kretek mesin (SKM).

Baca juga: Terus Menurunnya Inflasi Inti, Konfirmasi Melemahnya Daya Beli ​​​​

Sementara secara tahunan penyumbang utama inflasi adalah emas perhiasan dengan kontribusi terhadap inflasi 0,48 persen, bawang merah (0,18 persen), tomat (0,16 persen), beras (0,15 persen), dan tarif air minum (0,14 persen).

Sedangkan inflasi inti (tidak memperhitungkan inflasi harga pangan bergejolak dan barang yang harganya diatur pemerintah), secara bulanan pada Juli 2025 meningkat menjadi 0,13 persen dari 0,07 persen pada Juni 2025.

Terutama disumbang oleh inflasi komoditas biaya pendidikan SD, SMP dan SMA, karena faktor musiman dimulainya tahun ajaran baru. Sementara secara tahunan, inflasi inti Juli 2025 terus menurun menjadi 2,32 persen dibanding 2,37 persen pada Juni 2025.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini