Progres Pembangunan MRT Jakarta Fase 2 Capai Lebih 52 Persen

Hingga bulan Agustus 2025, progres pembangunan konstruksi fase 2A line utara-selatan proyek MRT Jakarta telah mencapai 52,27 persen. Angka ini melampaui target 50,61 persen yang akan didorong menjadi penyeleasian 53,29 persen hingga akhir tahun 2025.
Pada bulan yang sama, paket kontrak CP201 Stasiun Thamrin dan Monas telah mencapai 89,25 persen dengan sejumlah pekerjaan utama seperta instalasi dan pengujian escalator, ekskavasi entre Stasiun Thamrin, hingga finishing pekerjaan arsitektural di Stasiun Monas. PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan pada akhir tahun ini CP201 ditargetkan selesai 91,62 persen sehingga pada 2027 kedua stasiun dapat beroperasi.
Mengutip laman resmi MRT Jakarta Minggu (07/09), progress signifikan juga terlihat di area konstruksi CP202 yaitu Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar yang telah mencapai 57,19 persen dari target 53,99 persen.
Pekerjaan ekskavasi, pembuatan kanal underpass, dan pengecoran masih terus dikerjakan di ketiga stasiun tersebut. Tim konstruksi juga telah memulai pekerjaan pembangunan terowongan dan stasiun bawah tanah empat tingkat di bawah tanah pertama di Indonesia. Di luar pekerjaan sipil, tim konstruksi juga meneruskan produksi tunnel segment.
Sedangkan di paket kontrak CP203 yang mengerjakan Stasiun Glodok dan Kota, perkembangannya telah mencapai 76,98 persen dengan sejumlah pekerjaan utama mencakup pembuatan akses maintenance di terowongan, struktur tangga dan dinding di bok stasiun, hingga pemasangan OTE Duct, dan pembangunan struktur tangga akses pemadam kebakaran.
Selain pekerjaan sipil stasiun, pembangunan fase 2A juga mencakup CP205 sistem perkeretaapian dan rel yang per 25 Agustus telah mencapai 22,836 persen. Seluruh rel telah tiba di Jakarta dan sedang dalam penyelesaian proses pengiriman ke lokasi konstruksi. Tim konstruksi juga memastikan produksi bantalan rel (sleeper) terus dilakukan. Alat pengelas rel juga telah tiba di lokasi proyek.
Baca juga: MRT Jakarta Ruas Tomang-Medan Satria Kelar Tahun 2031
CP 206 rolling stock (ratangga) sedang proses market sounding dengan calon kandidat potensial untuk melakukan re-bidding. Sedangkan CP 207 automatic fare collection system (sistem pembayaran) sedang proses klarifikasi dokumen tender.
Untuk diketahui, fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 km dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen yaitu segmen satu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027 dan segmen dua Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.
Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan fase 1, fase 2A dibangun sekaligus dengan mengembangkan kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD). Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja tapi juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.