Sejak berdiri 9 tahun lalu, Astra Property, lini bisnis ketujuh Astra Group, mengusung konsep keberlanjutan (sustainability) atau ramah lingkungan dalam pengembangan proyek-proyeknya, dengan semangat “elevating life”, meningkatkan kualitas hidup.

Konsep keberlanjutan itu menurut manajemen Astra Property diterapkan secara konsisten di semua proyek, dengan sebagian di antaranya sudah mendapat sertifikasi hijau.

Misalnya, sertifikasi Green Mark Platinum untuk Menara Astra, Platinum Greenship Neighborhood untuk perumahan Altea BLVD, dan Gold Greenship Neighborhood untuk perumahan Ammaia Ecoforest.

Tapi, Astra Property memandang keberlanjutan bukan hanya soal lingkungan, tapi juga menyangkut pelestarian nilai-nilai kehidupan seperti warisan budaya yang meningkatkan kualitas hidup komunitasnya.

Karena itu dalam Living First 2025, Astra Property mengangkat tema “Ruang, Rasa, Rupa”, yang ditampilkan melalui pameran kekayaan budaya tenun Nusa Tenggara Timur (NTT) bertajuk “Jalur Tenun”, pameran 90 lukisan karya 36 seniman dengan tema “Alur”, disertai talk show arsitektur.

Selain itu ada juga pop-up market eksklusif dari brand premium home & living seperti demi bumi, Iwan Tirta Home, Tjantik Gallery, dan VIROLiving, serta pameran portofolio lengkap proyek-proyek Astra Property yang ditawarkan dengan berbagai promo.

Baca juga: Earth Life Matters di Proyek-Proyek Astra Property

Living First 2025 diadakan di Catur Dharma Hall, Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, selama 19–21 September 2025, dan terbuka untuk umum gratis.

Living First disebut sebagai ajang pertemuan seni, arsitektur, dan komunitas Untuk pameran “Jalur Tenun”, Astra Property berkolaborasi dengan salah satunya, Uma Nusantara.

Ki-ka: Rizki A Zaelani, dosen dan kurator seni rupa, pembina Yayasan Uma Nusantara Yori Antar (arsitek), dan Demmy Indranugroho, Head of Leasing Management & Corporate Communications Astra Property, dalam diskusi pembukaan Living First 2025 “Ruang, Rasa, Rupa” yang diadakan Astra Property di Menara Astra, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Living First 2025 menampilkan kekayaan budaya tenun Sumba, NTT. (Dok. Istimewa)

Pembukaan acara, Kamis (18/9/2025), menghadirkan pembina Yayasan Uma Nusantara Yori Antar (arsitek), Rizki A Zaelani, dosen dan kurator seni rupa, serta Demmy Indranugroho, Head of Leasing Management & Corporate Communications Astra Property. Ketiganya membahas kearifan pengetahuan tradisional dalam pembangunan modern.

Menurut Yori, properti bukan hanya struktur fisik tapi juga harus menjadi ruang bermakna. Untuk bisa bermakna, properti harus ada narasi budayanya sehingga memiliki nilai tambah. “Tanpa narasi budaya, properti tidak memiliki identitas,” katanya.

Untuk itu, sambung Rizki, kita perlu terus menerus melakukan re-kreasi warisan budaya supaya tetap hidup sesuai dengan perkembangan zaman.

Baca juga: Astra Property Akan Launching Dua Proyek Baru

Demmy menjelaskan, Living First 2025 merupakan wujud semangat “elevating life” Astra Property melalui pelestarian nilai-nilai budaya dan arsitektur Indonesia, sebagai fondasi membangun ruang hidup yang bermakna dan berkelanjutan.

“Acara ini mempertemukan seni, arsitektur, dan budaya untuk merayakan kekayaan lokal sebagai sumber inspirasi desain masa kini. Melalui Living First 2025, kami mengajak masyarakat merasakan bagaimana ruang dapat membentuk rasa memiliki, dan bisa berkontribusi terhadap kehidupan urban,” ujar Demmy.