Rabu, Oktober 22, 2025
HomeBerita PropertiDua Tahun Layani 12 Juta Pelanggan, Whoosh Penggerak Ekonomi Hijau, Pariwisata, dan...

Dua Tahun Layani 12 Juta Pelanggan, Whoosh Penggerak Ekonomi Hijau, Pariwisata, dan UMKM

Di tengah polemik soal utang kereta cepat Whoosh yang besar dan membebani BUMN seperti KAI yang menjadi pemegang sahamnya melalui KCIC (operator Whoosh), selama dua tahun beroperasi Whoosh telah menunjukkan perannya sebagai penggerak ekonomi hijau, pendorong pariwisata dan UMKM.

Sejak mulai beroperasi pertengahan Oktober 2023 sampai pertengahan Oktober 2025, Whoosh sudah melayani 12 juta pelanggan atau rata-rata sekitar 16.500 pelanggan per hari, dengan tingkat ketepatan waktu 99,9 persen dan zero accident.

Di tengah tren global mengurangi emisi gas rumah kaca, Whoosh menjadi salah satu sarana mencapai tujuan tersebut karena merupakan transportasi massal zero emisi. Dengan lajunya yang tinggi mencapai 350 km per jam, Whoosh bisa menjadi alternatif transportasi pesawat udara.

Perluasan jalurnya hingga Surabaya akan makin memperkuat peran Whoosh tersebut. Selain itu Whossh juga menjadi pendorong peningkatan ekonomi kawasan yang dilaluinya di Jakarta dan Jawa Barat (saat ini), terutama sektor pariwisata dan UMKM.

Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Anne Purba menyatakan, sejak beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023, Whoosh terus menunjukkan tren pertumbuhan positif di berbagai aspek.

“Whoosh telah menjadi wajah baru transportasi hijau Indonesia, dan menghadirkan dampak ekonomi positif bagi masyarakat di sepanjang lintasannya. Pada Juni 2025 tercatat puncak pelayanan dengan 26.770 pelanggan dalam sehari, dan hingga kini lebih dari 39 ribu perjalanan terlaksana dengan tingkat ketepatan waktu 99,9 persen,” kata Anne melalui keterangan tertulis dikutip Senin (20/10/2025).

Baca juga: Ekonomi Lesu, Daya Beli Melemah, Tapi yang Liburan Naik Whoosh Tetap Membludak

Kehadiran Whoosh menjadi pendorong peningkatan ekonomi di kawasan seperti Padalarang, Tegalluar, dan Halim.

Sejak awal 2025, kawasan sekitar stasiun Whoosh mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah penginapan, restoran, dan kafe yang menampung arus wisatawan dari Jakarta dan mancanegara.

Hingga September 2025, sebanyak 566.829 wisatawan asing tercatat menikmati perjalanan dengan Whoosh, menjadikannya ikon baru wisata modern di Indonesia, sekaligus memperkuat citra positif sektor transportasi nasional di mata dunia.

Pertumbuhan jumlah wisatawan asing dan domestik yang terus meningkat, menunjukkan potensi besar sektor pariwisata nasional yang memperkuat peran Whoosh sebagai moda transportasi pilihan bagi para wisatawan.

Efek Whoosh juga dirasakan UMKM dan ekonomi kreatif. Saat ini terdapat 188 tenant aktif di area stasiun, terdiri dari 76 pelaku UMKM dan 112 tenant non-UMKM yang menghadirkan produk kuliner, fesyen, dan suvenir khas daerah.

Program Whoosh Official Merchandise di Stasiun Halim dan Padalarang, bahkan menjadi ruang ekspresi bagi pelaku kreatif muda yang memproduksi kaus, totebag, dan tumbler bertema kebanggaan nasional.

Dari sisi layanan pelanggan, program loyalitas Frequent Whoosher Card (FWC) juga mencatat pertumbuhan pesat. Hingga Oktober 2025, sebanyak 20.996 kartu telah diterbitkan, meningkat hampir lima kali lipat dibanding tahun lalu.

Pertumbuhan ini menegaskan kepercayaan masyarakat terhadap layanan cepat, nyaman, dan berorientasi pada masa depan yang dihadirkan Whoosh.

Anne menjelaskan, Whoosh telah menjadi penggerak ekonomi hijau, yang memperkuat integrasi antarmoda serta mendukung pembangunan rendah emisi di koridor Jakarta–Bandung.

“Kolaborasi dengan berbagai mitra transportasi lanjutan seperti LRT Jabodebek, shuttle pariwisata, dan bus feeder memperluas jangkauan destinasi wisata seperti Lembang, Ciwidey, dan Pangalengan, yang kini makin ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara,” tuturnya.

Baca juga: Penumpang Whoosh Terus Meningkat Berkat Inovasi Skema Tarif

Capaian ini sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan dalam kerangka Asta Cita Pemerintah. Khususnya dalam memperluas konektivitas, memperkuat ekonomi hijau, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui transportasi publik rendah emisi.

Menurut Anne, Whoosh adalah gambaran inovasi transportasi dapat berjalan beriringan dengan keberlanjutan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi.

Melalui teknologi tinggi, tata kelola profesional, dan kepedulian terhadap bumi, KAI Group menghadirkan masa depan mobilitas yang tidak hanya efisien, namun juga memberi nilai tambah bagi masyarakat dan pariwisata nasional.

“Sebagai bagian dari KAI Group, Whoosh terus memperkuat visi untuk menghadirkan transportasi berkelanjutan yang mendukung pembangunan nasional, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membawa Indonesia menuju era mobilitas modern berkelas dunia,” tutupnya.

Berita Terkait

Ekonomi

KUR Perumahan Resmi Diluncurkan, Pemerintah Berharap Pembangunan Rumah Meningkat

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Prabowo Subianto, menyaksikan...

Menko Airlangga: Program Magang Akan Lebih “Ngegas”, Daftar Lewat MagangHub

Program magang bagi fresh graduate (sarjana/diploma) tahap pertama (batch...

BNI Sediakan Trade Facility Untuk Geo Pipa Energi, Dorong Sustainable Finance

Bank BNI memperkuat komitmen terhadap pengembangan energi baru dan...

Berita Terkini