Senin, Oktober 27, 2025
HomeBerita Properti513 SDM Indonesia Resmi Ambil Alih Pengoperasian dan Perawatan Whoosh

513 SDM Indonesia Resmi Ambil Alih Pengoperasian dan Perawatan Whoosh

Program transfer knowledge yang dijalankan SDM Indonesia bersama tenaga ahli China Railway di PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), operator kereta cepat Whoosh, telah membuahkan hasil.

Hingga Oktober 2025, sebanyak 513 SDM Indonesia atau setara 89 persen dari total 579 SDM Indonesia yang mengikuti program transfer knowledge itu, telah menerima sertifikasi dan menjalani proses handover untuk bertugas dalam bidang operasional dan perawatan Whoosh.

Sementara 66 SDM lainnya (11 persen) masih menjalani tahap akhir sertifikasi dan penyiapan dokumen pendukung. Proses handover bagi sisa peserta ini, akan dilakukan secara bertahap setelah seluruh tahapan sertifikasi selesai.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menyatakan, capaian itu menjadi bukti nyata keberhasilan kolaborasi Indonesia–China dalam membangun kemandirian SDM nasional dalam mengoperasikan kereta cepat pertama di Asia Tenggara.

“Selama dua tahun operasional Whoosh, proses transfer knowledge dari tenaga ahli China ke SDM Indonesia berjalan baik dan sesuai target. Ini menjadi bukti Indonesia kini makin mandiri dalam mengelola dan mengoperasikan sistem kereta cepat,” kata Eva melalui keterangan tertulis dikutip Minggu (26/10/2025).

Baca juga: Dua Tahun Layani 12 Juta Pelanggan, Whoosh Penggerak Ekonomi Hijau, Pariwisata, dan UMKM

Eva menjelaskan, setiap SDM Indonesia dilatih dengan sistem yang terukur dan sarana pelatihan berstandar internasional. Mereka dibimbing langsung oleh tenaga profesional di bidang kereta cepat, agar memahami seluruh aspek operasional dan pemeliharaannya.

Program transfer knowledge mencakup tiga bidang utama: operation, EMU maintenance, dan fixed assets. Sebanyak 113 SDM Operation telah handover dan siap bertugas sebagai masinis, petugas OCC, serta pengendali tanggap darurat dan operasi.

Di bidang EMU maintenance, terdapat 53 SDM yang terdiri dari teknisi flaw detection, machinist, dan perawatan sarana kereta cepat. Sedangkan bidang fixed assets melibatkan 347 SDM yang menangani perawatan jembatan, sinyal, komunikasi, rel, sistem kelistrikan (OCS), dan peralatan berat.

Program ini juga menjadi langkah nyata dalam membangun kemandirian Indonesia di bidang teknologi transportasi berkecepatan tinggi. Melalui tahapan pelatihan yang mencakup HSR training, on the job training (OJT), dan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan, SDM Indonesia kini mampu menguasai sistem dan teknologi kereta cepat secara menyeluruh.

Baca juga: Masinis Indonesia Ambil Alih Operasional Whoosh Tahun Depan

Menurut Eva, kehadiran Whoosh tidak hanya membawa kemajuan transportasi nasional, tapi juga meningkatkan kapabilitas SDM Indonesia dalam mengoperasikan dan merawat sarana-prasarana kereta berkecepatan tinggi.

“Kolaborasi Indonesia dan China melalui KCIC tidak hanya sebatas transfer teknologi, tetapi juga transfer kemampuan dan pengetahuan. Ke depan SDM Indonesia yang telah mendapatkan pelatihan dan pengalaman, akan menjadi mentor dan pelatih bagi generasi penerus mereka,” tutup Eva.

Berita Terkait

Ekonomi

Minim Konstruksi Proyek Baru, Penyaluran Kredit Properti Makin Melempem

Penyaluran kredit properti terus menurun sejak awal tahun ini....

BI: Pertumbuhan Ekonomi Masih di Bawah Kapasitas

Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan Bank Indonesia, 21-22...

September-Oktober Modal Asing Cabut Rp87 Triliun dari Indonesia

Setelah pekan pertama Oktober 2025 mulai masuk lagi (beli...

Berita Terkini