Pinjol dan Paylater Terus Ngegas, September Tembus Rp125 Triliun, Kredit Macetnya Meningkat
Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (RDKB OJK) yang dipublikasikan akhir pekan ini mengungkapkan, outstanding pinjaman daring (pindar) atau online (pinjol) pada September 2025 tumbuh 22,16 persen secara tahunan (yoy), meningkat dibanding Agustus 2025 sebesar 21,62 persen (yoy), menjadi Rp90,99 triliun.
Pertumbuhan penyaluran pinjol September 2025 itu melampaui pertumbuhan Juli 2025 sebesar 22,01 persen, namun masih lebih rendah dibanding pertumbuhan Juni 25,06 persen dan Mei 27,93 persen.
Kendati demikian, peningkatan pertumbuhan penyaluran pinjol pada September 2025 itu diikuti dengan kenaikan kredit macet atau tingkat risiko kredit secara agregat atau tingkat wan prestasi 90 hari (TWP90), ke posisi 2,82 persen dibanding Agustus 2025 yang hanya 2,60 persen.
TWP90 pinjol September 2025 itu juga melampaui TWP Juli 2025 yang tercatat 2,75 persen, meski masih lebih rendah dibanding TWP90 Juni 2,85 persen dan Mei 3,19 persen.
Utang pinjol dan paylater yang macet dan tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, merupakan salah satu kendala kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mendapatkan KPR subsidi.
Baca juga: Kredit Bank Terus Melambat, Tapi Paylater dan Pinjol Kian Melesat
Sementara pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) atau beli sekarang bayar belakangan oleh perusahaan pembiayaan, pada September 2025 melesat 88,65 persen (yoy) dibanding Agustus 2025 sebesar 79,91 persen (yoy), menjadi Rp10,31 triliun dengan tingkat kredit macet atau NPF gross 2,92 persendibanding Agustus 2025 yang juga 2,92 persen.
Pertumbuhan penyaluran paylater pada September 2025 itu merupakan yang tertinggi sejak Mei 2025 yang tercatat 54,26 persen, Juni 56,26 persen, dan Juli 56,74 persen. Kendati demikian, tingkat kredit macet paylater di perusahaan pembiayaan terus menurun dari Mei 2025 sebesar 3,74 persen menjadi 3,25 persen pada Juni, dan 2,95 persen Juli.
Sedangkan pembiayaan paylater di perbankan dengan porsi masih sangat mini (0,30 persen dari total kredit perbankan), juga tumbuh tinggi. Per September 2025 tumbuh 25,49 persen (yoy) dibanding Agustus 2025 sebesar 32,35 persen (yoy) menjadi Rp24,86 triliun, dengan jumlah rekening 30,31 juta dibanding Agustus 2025 sebanyak 29,33 juta, dan tingkat kredit macet atau NPL gross 2,61 persen, menurun dibanding Agustus 2025 sebesar 2,69 persen.
Penyaluran paylater di perbankan terus menurun dalam 3 bulan terakhir. Pada Mei 2025 penyalurannya tumbuh 25,41 persen, kemudian meningkat menjadi 29,75 persen pada Juni, dan 33,56 persen pada Juli, sebelum menurun pada Agustus dan September 2025.