BP Tapera Sebut Daya Beli Jadi Kendala Pencapaian Target Penyaluran KPR FLPP
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) terus berkeliling ke berbagai kota, guna mensosialisasikan KPR subsidi dengan skim FLPP dan KUR Perumahan, agar kuota FLPP 350.000 unit tahun ini tercapai.
Hasilnya sejauh ini masih cukup jauh dari target. Sampai 21 November 2025 atau 40 hari menjelang tutup tahun, realisasi penyaluran KPR FLPP itu baru 223.279 unit atau 63,38 persen dari target.
Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho menyatakan, dari seluruh faktor yang ditengarai menjadi kendala percepatan penyaluran FLPP, yang paling dominan adalah faktor daya beli masyarakat yang belum pulih.
Ia mengakui, ekonomi Indonesia pada triwulan III-2025 bisa tetap tumbuh di atas 5 persen (5,04 persen yoy). Namun, angka itu menunjukkan perlambatan dibandingkan triwulan II-2025 yang tumbuh 5,12 persen.
Konsumsi masyarakat yang biasanya tumbuh lebih dari 5 persen, saat ini (triwulan tiga) juga hanya 4,89 persen.
“Data tersebut memperlihatkan, daya beli masyaraat masih tertahan, belum pulih. Perlu adanya upaya mendorong konsumsi dan memperbaiki daya beli,” kata Heru seperti dikutip keterangan tertulis BP Tapera, Sabtu (22/11/2025).
Baca juga: BP Tapera Optimis Capaian FLPP 2025 Tertinggi Sejak 2022, Meski Masih Jauh dari 350.000
Komisioner Heru menyebut indikator lain yang memperlihatkan belum pulihnya daya beli. Yaitu, dari Survei Konsumen Bank Indonesia yang mengungkapkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada di angka 115 pada September 2025 dibanding 123,5 pada 2024, kendati pada Oktober 2025 sudah meningkat pesat menjadi 121,2.
Pemerintah sudah melansir paket stimulus ekonomi “8+4+5” (8 program akselerasi 2025, 4 program lanjutan di 2026, dan 5 program penciptaan lapangan kerja), tapi Komisioner Heru menilai paket tersebut juga belum mampu mendongkrak daya beli masyarakat.
Kendati demikian, ia menyatakan BP Tapera bersama Kementerian PKP akan terus melakukan roadshow ke berbagai daerah yang memiliki potensi permintaan rumah subsidi yang tinggi, guna mengejar realisasi FLPP 2025 sesuai target sebesar 350.000.
“BP Tapera juga terus bekerja sama dengan berbagai pihak seperti pengembang dan bank penyalur untuk merealisasikan pencapaian target tersebut,” pungkas Komisioner Heru.