Otorita IKN Jaring Inovasi Desain Pusat Kebudayaan
Otorita Ibukota Nusantara (IKN) terus mengupayakan untuk menghadirkan ibukota yang bukan hanya fungsional tapi bisa hidup secara budaya. Untuk itu diadakan Aanwijzing Sayembara Desain Bangunan dan Kawasan Pusat Kebudayaan IKN.
Agenda ini menjadi langkah penting untuk menyelaraskan pemahaman para peserta dengan visi besar pembangunan pusat kebudayaan sebagai ruang yang menampung, merayakan, sekaligus mengembangkan identitas bangsa. Sayembara Desain Pusat Kebudayaan IKN ini telah dibuka sejak 5-13 November 2025 dan telah menarik antusiasme yang tinggi.
Dari ratusan pendaftar telah terpilih 53 peserta yang dinyatakan memenuhi syarat untuk melaju ke tahap berikutnya. Kawasan Pusat Kebudayaan sendiri akan berada di satu garis lurus pada sumbu kebangsaan bersamaan dengan Istana Negara, Plaza Bhineka Tunggal Ika, Kantor Otorita IKN dan Masjid Negara.
Pusat kebudayaan ini akan terdiri atas dua plaza yaitu Plaza Demokrasi dan Plaza Adi Budaya. Kedua plaza tersebut akan dibangun fasilitas kunci seperti museum, perpustakaan sebagai pusat transformasi pengetahuan, galeri seni, serta gelanggang olahraga yang memperkaya ekosistem budaya di IKN.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelenggaraan sayembara ini salah satunya untuk menjaring kreativitas para peserta dan itu menjadi kunci dalam melahirkan desain yang mencerminkan semangat Indonesia masa depan.
“Terima kasih kepada peserta dan narasumber yang terlibat dalam event ini, kami menitipkan visi cultural center ini kepada para narasumber. Saya pesan bahwa nanti copyright ada di Otorita IKN karena kita sudah jadi satu tim, curahkan semua inovasi, lakukan yang terbaik untuk Indonesia,” ujarnya melalui siaran pers yang dikutip Senin (24/11).
Baca juga: IKN Buka Lelang Proyek Hunian, Ada Intiland dan Nindya Karya
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menambahkan, pusat kebudayaan merupakan fondasi identitas sebuah ibukota karena ibukota bukan sekadar sebuah bangunan tapi harus ditopang oleh budaya.
“Pusat kebudayaan menjadi titik temu antara identitas dan masa depan, antara kearifan lokal dan dialog global, antara kreativitas masyarakat dan dinamika ekonomi. Ini akan menjadi warisann budaya Indonesia yang ditransformasikan menuju negara yang inklusif dan berdaya saing,” bebernya.
Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan Restu Gunawan juga memberikan dorongan bagi para peserta agar desain yang dihasilkan mampu mewakili jiwa Nusantara.
“Masyarakat yang maju adalah masyarakat yang peduli dengan pusat kebudayaan. Ketika orang datang ke IKN, mereka harus merasakan Indonesia ada di sini dan itu membutuhkan kreativitas dari seluruh peserta,” katanya.
Baca juga: IKN Jadi Laboratorium Hidup Pengembangan Berkelanjutan
Melalui sayembara ini, Otorita IKN berharap bisa terwujud sebuah rancangan kawasan yang tidak hanya estetik tetapi juga mampu menciptakan ruang publik yang memperkuat kebanggaan nasional, menghidupkan ekosistem seni-budaya, serta menjadi pusat interaksi inklusif bagi masyarakat Indonesia dan dunia.
Tahapan berikutnya akan menjadi momentum bagi para peserta untuk menunjukkan gagasan terbaik demi hadirnya ikon budaya baru di jantung Nusantara.