5 Stasiun MRT Dengan Pengguna Tertinggi, Dukuh Atas-Blok M Jadi Jalur Favorit
PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatatkan Stasiun Dukuh Atas BNI sebagai stasiun dengan pelanggan tertinggi yaitu mencapai 722.881 pelanggan. Disusul oleh Stasiun Blok M BCA dengan 483.694 pelanggan, Stasiun Lebak Bulus dengan 431.536 pelanggan, Stasiun Bundaran HI Bank Jakarta dengan 429.805 pelanggan, dan Stasiun Istora Mandiri dengan 332.974 pelanggan.
MRT Jakarta juga mencatatkan relasi di Stasiun Dukuh Atas BNI ke Stasiun Blok M BCA sebagai perjalanan favorit pelanggan dengan 3,57 persen perjalanan dari total perjalanan pada November 2025.
Kelima stasiun tersebut merupakan stasiun yang terintegrasi dengan moda transportasi publik lainnya serta bangunan di sekitarnya. Selain integrasi, tingginya penggunaan stasiun tersebut juga dipengaruhi oleh transit mitra feeder,program gaya hidup, hingga berbagai event.
Dikutip dari laman resminya Sabtu (13/12), relasi favorit tersebut menunjukkan bahwa Dukuh Atas yang telah tumbuh sebagai kawasan transit integrasi antarmoda dari luar Jakarta menuju kawasan Blok M yang tumbuh sebagai pusat kegiatan masyarakat perkotaan.
Sepanjang November 2025 MRT MRT Jakarta juga mencatatkan 4.173.621 pelanggan menggunakan layanan MRT Jakarta pada November 2025. Dari total pelanggan tersebut, diketahui sekitar 139.121 pelanggan per hari naik MRT Jakarta.
Masih pada periode November 2025 ini pula, pada hari kerja Senin-Jumat angka keterangkutan (ridership) mencapai 156.994 pelanggan per hari dan pada akhir pekan (weekend) mencapai 103.374 pelanggan.
Konsistensi angka keterangkutan saat hari kerja di atas 120-130 ribu pelanggan per hari menunjukkan besarnya antusiasme masyarakat menggunakan transportasi publik saat weekdays.
Baca juga: Pengguna MRT Jakarta Tembus 4,4 Jutaan Orang
Untuk menaikkan angka keterangkutan, MRT Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.
Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan. Lebih jauh lagi moda pengumpan ini juga mengangkut dari kawasan hunian langsung menuju stasiun terdekat.
Kehadiran angkutan pengumpan ini berdampak bukan hanya terhadap kenaikan angka keterangkutan namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing). Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 22-23 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.
Terhitung sejak Mei 2023, waktu operasional Ratangga dan stasiun saat akhir pekan yang biasanya mulai pukul 6 dan berakhir pada pukul 24.00 menjadi pukul 5 hingga 24.00 sebagai bentuk dukungan terhadap aktivitas masyarakat pada akhir pekan di sepanjang jalur MRT Jakarta.
Penambahan jam operasional pun dilakukan saat penyelenggaraan event dengan massa yang besar di sepanjang jalur MRT Jakarta seperti festival seni budaya atau perayaan pergantian tahun baru.