Pasar Rumah di Sydney Masih Mengkhawatirkan

Harga rumah di Sydney, Australia, menunjukkan tren kenaikan. Menurut Residex, perusahaan swasta milik Onthehouse Holdings, yang bergerak dalam penyediaan data dan informasi tentang pasar rumah di Australia, April lalu harga rumah di kota tersebut naik 3,29 persen. Untuk apartemen naik lebih tipis sebesar 2,02%, sementara secara nasional masing-masing hanya naik 0,73% dan 0,63%. “Ini menunjukkan pasar sudah menuju ke periode pendinginan kendati daya beli masyarakat masih rendah,” kata John Edward, pendiri Residex, di Sydney, akhir pecan lalu.
Edward meyakini dalam kondisi seperti ini pertumbuhan yang kuat dan valuasi yang tinggi akan menimbulkan masalah dalam beberapa hal dan akan terjadi penyesuaian pada akhir tahun ini. Dalam 12 bulan terakhir pertumbuhan sektor perumahan mencapai 17,25 persen, dan 10,78 persen untuk apartemen. Meski turun kondisi ini menunjukkan pasar rumah di Sydney masih berbahaya, terutama bagi pemilik KPR yang meminjam dana dalam jumlah besar.
Pandangan berbeda dating dari Andrew Wilson, ekonom senior Australian Property Monitors (APM). Menurut Andrew, pasar rumah Australia sudah melewati masa puncak siklus dengan pertumbuhan harga rumah yang lebih moderat. APM menilai kalangan berdaya beli terbatas sudah mulai bisa membeli rumah.
Residex menyebutkan, hingga April lalu harga rata-rata rumah di Sydney 821.500 dollar Australia dengan imbal hasil (rental yield) jatuh menjadi 4%. Dengan depe 20 persen nasabah harus mengeluarkan 52% dari pendapatannya (setelah pajak) untuk membayar cicilan. Akibatnya, pPendapatannya yang hanya tersisa 812 dollar per minggu tidak mencukupi untuk dana darurat dan cadangan jika suku bunga naik.
Menurut data Urban Economics, hampir 2/3 penduduk Australia berpenghasilan kurang dari 52 ribu dolar per tahun. Di Sydney jumlah keluarga yang penghasilannya sebesar itu mencapai 32,2 persen, penghasilan 52 ribu – 78 ribu dolar sebanyak 14,1 persen, 78 ribu – 104 ribu dollar sebanyak 11,3 persen. Sementara yang berpenghasilan di atas 104 ribu dolar 18 persen.
Dengan struktur pendapatan seperti itu Residex memprediksi bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) cenderung untuk menaikkan suku bunga. Secara historis jika affordability ratio menembus 50 persen pasar biasanya akan melakukan penyesuaian. Ayu
(dari berbagai sumber)