Pembangunan Sirkuit Formula 1 di Mandalika Resort Batal

Rencana manajemen PT BTDC yang kini berganti nama menjadi PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) membangun sirkuit balap yang diproyeksikan untuk balap Formula 1 di kawasan Mandalika Resort, Mataram, Lombok, seluas 1.175 hektar, dipastikan batal. Kajian Detil Engginering Design (DED) yang telah disempurnakan oleh perusahaan plat merah yang awalnya diproyeksikan selevel dengan Sirkuit Sepang di Malaysia itu malah tidak menunjukkan kelayakan jika dibangun di kawasan tersebut.

“Tekstur tanah yang adalah lahan tambak di kawasan Mandalika Resort menjadi alasan ketidaklayakan itu. Intinya tidak representatif sehingga kami batalkan pembangunan Sirkuit Formula 1,” kata Pimpro Teknis Kawasan Pembangunan Mandalika Lombok (KPML), Indah Juanita, menjawab wartawan, Senin (5/1).
Indah mengungkapkan, meski ada investor yang telah menyatakan ketertarikannya untuk membangun sirkuit tersebut, namun pihaknya tidak mau mengambil resiko. Karena itu, dalam Master Plan Mandalika Resort yang akan rampung pada Maret 2015 ini, semua konsep yang sudah terkover dalam master plan sebelumnya dipastikan banyak yang berubah.
Ia mencontohkan, pembangun infrastruktur yang awalnya semua jalan sepanjang 22 kilometer direncanakan beraspal hotmix mengalami perubahan menjadi jalan tanah. Langkah itu dilakukan untuk memudahkan aksesibilitas para investor memasukkan material mereka untuk mempercepat pembangunan hotel.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, ITDC dalam master plan sebelumnya bakal membangun jalan yang menjadi cikal bakal sirkuit balap mobil yang juga diharapkan bisa menggelar balapan F1, yang letaknya persis di tengah-tengah kawasan wisata.
Nantinya MNC Group milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo melalui anak usahanya, PT Global Land Develompment, bakal mengelola 400 hektar lahan. MNC akan membangun Theme Park atau taman hiburan terintegrasi seperti Disneyland, Underwater Park dan Techno Park.
PT ITDC, kata Indah, saat ini telah merampungkan pembangunan badan jalan lengkap dengan aksesnya seluas 4 kilometer senilai Rp 25 miliar. Dimana, progres pengerjaan jalan akses kawasan itu sudah mencapai kisaran 72 persen. “Kita harapkan, akhir Januari atau sekitar awal Februari 2015, semua akses jalan sudah kita timbun dengan tanah untuk memudahkan para investor membangun kawasan itu,” ujarnya.
Sumber: Pos Bali