Senin, September 8, 2025
HomeBerita PropertiIni 5 Sinyal Perbaikan Pasar Properti Tahun 2017

Ini 5 Sinyal Perbaikan Pasar Properti Tahun 2017

Program pengampunan pajak (tax amnesty) periode pertama yang berakhir 30 September 2016 berjalan cukup sukses. Dana yang dideklarasikan mencapai Rp3.621 triliun dari dalam dan luar negeri. Uang tebusan yang diraih Ditjen Pajak sebesar Rp97,2 triliun. Dana tax amnesty ini boleh diinvestasikan langsung ke sektor properti yang akan membuat sektor ini lebih bergairah. Keberhasilan program ini juga membuat pengembang lebih optimis menyongsong tahun 2017.

Harvest City
Harvest City

“(Perbaikan) sektor properti banyak hal terkait dengan regulasi pemerintah. Situasi ekonomi global dan kondisi perekonomian lokal yang indikatornya membaik membuat kita menatap lebih positif industri properti tahun depan,” ujar CEO Leads Property, Hendra Hartono,  pada diskusi Property Report Congress beberapa waktu lalu.

Hendra menyebut ada lima sinyal positif yang akan membuat sektor properti lebih baik. Pertama, besarnya first home buyer atau pembeli rumah pertama. Segmen ini dikembangkan di wilayah penyangga Jakarta dalam radius 15-30 km dari pusat kota. Kontribusi segmen ini sekitar 80 persen dari total pasokan properti saat ini, sementara kelas menengah atas sekitar 19 persen dan kelas premium kurang dari 1 persen.

Kedua, berkembangnya tren hidup di apartemen karena harganya yang lebih terjangkau dan lebih dekat ke tempat aktifitas. Tren ini akan membuat Jakarta bermetamorfosis seperti kota-kota besar dunia yang warganya mulai memilih hunian vertikal. Ketiga, respon positif terhadap pemerintahan Jokowi dengan kabinetnya. Masuknya Sri Mulyani dalam kabinet dengan menjabat menteri keuangan menambah keyakinan pasar dengan dibuktikan salah satunya suksesnya program tax amnesty. Figur Sri Mulyani juga menjadi salah satu pertimbangan asing tertarik investasi di Indonesia.

Keempat, Indonesia dinilai semakin kuat karena satu-satunya negara di Asia Tenggara dalam kelompok negara G20 yang memiliki kekuatan ekonomi keempat terbesar di Asia setelah Cina, India, dan Jepang. Lembaga pemeringkat internasional seperti S&P Global, Fitch Ratings, Moody’s, dan lainnya juga memberi skor positif untuk Indonesia.

Terakhir, pelonggaran loan to value (LTV) oleh Bank Indonesia (BI) dengan menurunkan uang muka akan menggairahkan pasar properti. “Pelonggaran LTV akan meningkatkan penyaluran KPR tahun ini sekitar 3,7 persen. Sampai semester pertama 2017 penyaluran KPR diproyeksikan naik 11,7 persen,” pungkasnya.

Berita Terkait

Ekonomi

Utang Pinjol dan Paylater Warga RI Terus Meningkat Tinggi

Buy now pay later (BNPL) adalah layanan keuangan yang...

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini