Pesan Nilai Arsitektur Lewat Fotografi

Sebuah pesan nilai dari sebuah karya arsitektur tidak cukup terwakili dengan gambar-gambar teknik, tetapi perlu juga disampaikan melalui karya fotografi. Hal itu yang melatarbelakangi sejumlah arsitek muda membentuk Indonesian Architectural Photographer Forum (IAPF). Forum fotografi ini secara khusus membidik proyek-proyek arsitektur dan interior sebagai obyeknya.
IAPF menggelar pameran foto perdananya pada 24-27 Oktober lalu di ajang pameran interior Homedec di ICE BSD, Tangerang, Banten. Ada 16 fotografer yang hampir seluruhnya berlatar belakang profesi arsitek ikut serta dalam pameran. Di antaranya Antonius Widjaya, Lindung Soemarhadi, Mario Wibowo, Pandji Adidjojo, Paskalis Khrisno, Ricky Adrian dan Sefval Mogalana.
Pameran yang didukung oleh Hewlett Packard Indonesia, Printmate, Byo Living dan Roca Sanitary ini memajang sekitar 30 karya fotografi arsitektur bertema Home. Melalui pameran ini IAPF ingin mengajak pengunjung agar tidak hanya melihat sebuah dokumentasi karya arsitektur dan desain interior tapi juga pesan nilai arsitektur yang tersampaikan dalam bingkai dua dimensi.
“Kalau hanya gambar-gambar 2D dan 3D kadang tidak bisa mewakili rasa dan suasana yang ingin diwujudkan oleh arsitek. Tapi, melalui foto kita bisa merekam rasa dan karakter desain yang ingin diciptakan oleh si arsitek,” kata Lindung Soemarhadi, salah satu arsitek penggagas IAPF dalam pembukaan pameran IAPF Home akhir pekan lalu (24/10).
Visi ke depan IAPF juga mengharapkan profesi fotografer arsitektural mampu berkontribusi dalam merekam perkembangan arsitektur dan interior di Indonesia. Sejumlah kegiatan yang diagendakan IAPF pada tahun-tahun mendatang untuk mewujudkan visinya, mulai dari workshop, seminar, sayembara, hingga pameran tunggal.