Minggu, September 7, 2025
HomeApartmentIni Tips Saat Kamu Mau Menghuni Apartemen

Ini Tips Saat Kamu Mau Menghuni Apartemen

Perasaan senang dirasakan banyak orang saat menerima serah terima huniannya dari developer. Bila huniannya berupa rumah tapak, kita bisa langsung membuat atau membeli aneka perabot, perkakas, dan aksesoris yang diperlukan untuk mengisinya sebelum dihuni. Tak perlu izin dan tetek bengek lain kecuali memberitahu tetangga dan RT/RW setempat, bahwa kita akan menghuni rumah tersebut.

Tapi, tidak demikian halnya dengan apartemen. Unitnya yang menyatu di satu bangunan tinggi dengan unit lain di semua sisi (atas-bawah dan kiri-kanan) dengan luasan unit terbatas, membuat proses penataan dan pengisian interior (fit out) di apartemen tidak seleluasa di rumah tapak. Bukan hanya pilihan bentuk dan ukurannya, tapi juga pemasangan atau peletakannya.

Di apartemen kamu tidak bisa begitu saja memasang perabot, melubangi dinding, memasang kabel listrik, mengganti keramik, dan lain sebagainya karena bisa berdampak terhadap infrastruktur bangunan apartemen dan unit lain. Jadi, kamu perlu izin pengelola apartemen untuk melakukannya.

Pengelola akan menyampaikan kepada kamu tetek bengek aturan yang harus dipatuhi saat melakukan fit out atau renovasi. Untuk itu kamu akan diminta menyampaikan gambar kerja, item-item pekerjaan, serta jadwal pengerjaannya.

Untuk perabot (furnitur) misalnya, di apartemen kamu juga dipaksa memilih yang berukuran kompak dengan model bongkar pasang atau knock down. Jadi, kamu mudah membawanya melalui lift sebelumnya meng-install-nya di unit apartemenmu.

Selain itu, kamu juga harus menyetor deposit senilai tertentu tergantung kebijakan setiap apartemen, sebagai jaminan proses fit out atau renovasi dilakukan sesuai aturan. Bila ada masalah pasca renovasi yang berdampak terhadap bangunan apartemen atau unit lain, deposit itu akan dipakai pengelola untuk melakukan perbaikan. Ketentuan itu harus diterapkan di apartemen, terkait dengan keamanan dan kenyamanan hidup bersama di sebuah apartemen.

Misalnya, kamu mau memasang kitchen set dan harus membobok dinding, kamu kan tidak tahu di situ ada sistem plumbing atau mekanikal elektrikal. Nah, deposit itu dimaksudkan untuk berjaga-jaga. Nanti setelah proses fit out selesai, ada teknisi yang akan memeriksa pekerjaan fit out atau renovasi di unit apartemenmu. Bila ada kerusakan, biaya perbaikannya diambil dari deposit itu. Tapi, kalau semuanya beres, depositnya  dikembalikan.

Seorang pengelola apartemen di bilangan A Yani, Jakarta Timur, menyatakan, umumnya penghuni tidak tahu, fit out atau renovasi yang dilakukannya pada unitnya bisa membuat kerusakan pada bangunan atau unit lain. Itulah sebabnya sebelum melakukan fit out, penghuni harus lapor dan menyertakan gambar kerja, terutama untuk mengetahui pengaruh fit out atau renovasi itu terhadap sistem jalur plumbing dan kelistrikan di bangunan apartemen.

Ia mengaku punya banyak pengalaman mengenai hal itu di apartemen yang sudah beroperasi sejak 2013 dan masih terus dikembangkan itu. Misalnya, banyak penghuni mengganti keramik kamar mandinya karena tidak menyukai desain, warna, dan motif yang dipasang developer. Umumnya penghuni hanya memastikan penggantian itu memuaskan dirinya, tanpa menyadari hal itu menyebabkan rembes ke unit di bawahnya.

Pengalaman itu pulalah yang mendorong sebagian developer menawarkan unit apartemen yang sudah berperabot lengkap (fully furnished). Jadi, semuanya sudah tersedia lengkap, pemilik unit tinggal masuk. Perabotannya juga digaransi. Kalau ada kerusakan, developer sudah menyiapkan perbaikan dan spare part-nya.

Seratus juta

Fiona, seorang pekerja swasta yang menempati unit apartemen tipe studio 25 m2 di Bintaro Plaza Residence (BPR), Pondok Aren, Tangerang Selatan (Banten), sejak 2016, bercerita kepada housingestate.id tentang pengalamannya pertama kali menghuni apartemen dan biaya fit out-nya. Ia menggunakan jasa desainer interior kenalannya untuk merancang interior apartemen supaya enak dipandang dan nyaman ditempati. Karena kenalan, desainer interior itu hanya mengenakan fee Rp250 ribu/m2.

Di apartemen itu, deposit untuk fit out atau tindakan renovasi apapun pada sebuah unit, hanya dikenakan Rp1 juta. Uangnya akan dikembalikan setelah pekerjaan selesai dan lulus pemeriksaan teknisi pengelola apartemen. Barang terbesar yang bisa dimasukkan ke unit apartemennya melalui lift adalah tempat tidur berukuran 2 x 1,8 m2. Ukuran 2 x 2 m2 tidak muat di lift kecuali sistemnya knock down.

Ia juga menyebutkan, selain bed set, perabotan besar dan agak mahal yang dibelinya adalah lemari pakaian dan kitchen set. Pengelola apartemen melarang membongkar keramik lantai dan kamar mandi, tapi boleh memasang yang baru di atasnya sesuai selera penghuni. Fiona mengikuti aturan itu saat memasang keramik baru sesuai seleranya di kamar mandi, dan pelapis vinil untuk menutup lantai kamar tidur.

Untuk piranti elektronik, dia membeli pesawat TV, kulkas kecil, dispenser, water heater, kompor gas, nakas, meja kecil, kabinet TV, dan beberapa printilan lain seperti keran sink dan shower kamar mandi. Total ia menghabiskan Rp100 juta untuk menata dan mengisi interior unitnya. Tentu, semuanya pilihan dan bisa dibuat lebih rendah tergantung selera masing-masing. Yang jelas, begitulah aturannya saat kamu mau menghuni apartemenmu.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini