Minggu, September 7, 2025
HomeBerita PropertiOXO Tawarkan Properti Gaya Hidup Ramah Lingkungan di Bali

OXO Tawarkan Properti Gaya Hidup Ramah Lingkungan di Bali

OXO Living, perusahaan pengembang dan pengelola boutique lifestyle property, menawarkan sejumlah properti gaya hidup mewah di Bali. Dimulai dengan the luxury estate Villa Chameleon di Tabanan tahun 2014, berlanjut dengan lifestyle property lain. Total sudah 30 proyek yang dikembangkan OXO sampai sekarang senilai lebih dari Rp700 miliar. Terdiri dari private residences, villas, townhouses, sampai studio co-working. Semuanya berlokasi di Bali ditambah yacht Ikankayu 6 kabin di Komodo National Park, Nusa Tenggara Timur.

Sebagian proyek seperti Chameleon, Wonderland, OXO Townhouses di Umalas dan Barawa, dan Splendour sudah beroperasi. Sebagian lagi dalam proses konstruksi seperti OXO Workland, Ecoverse Resort & Residences, Nova, Ether, dan The Residences. OXO bermitra dengan pebisnis lokal (Bali) dan global (Global One dan Nuanu) mengembangkan proyek-proyeknya.

Ukuran unit properti di berbagai proyek OXO mulai dari 125 sampai 1.000 m2. Harganya USD2.000-3.500 per meter persegi (m2). Semua properti butik mewah itu dikembangkan, dipasarkan, dan dikelola oleh OXO secara ramah lingkungan dengan target zero emisi dan zero waste pada tahun 2030, serta berdampak positif terhadap masyarakat sekitar.

Setiap proyek dilengkapi solar panel, reverse osmosis yang memungkinkan airnya bisa diminum, instalasi pengolahan air buangan, dan penggunaan bahan bangunan yang bisa didaur ulang. Setiap 1 karyawan OXO diharapkan bisa membantu 10 orang warga sekitar proyek yang berkekurangan, termasuk kaum disabilitas, entah dalam pendidikan atau yang lain. Saat ini OXO mengklaim menyerap lebih dari 1.000 tenaga kerja di berbagai proyeknya.

“Kami sudah menerapkan konsep hijau sejak awal pengembangan proyek OXO,” kata Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO, saat memaparkan proyek-proyek OXO kepada media di Jakarta, Senin (26/2/2024). Ia menyebutkan, Bali merupakan destinasi gaya hidup, bukan sekedar tujuan wisata. Karena itu OXO mengembangkan boutique lifestyle property di Bali. “Properti yang kami tawarkan bisa dibeli dan dihuni sendiri. Bila sedang tidak digunakan sendiri, propertinya bisa disewakan. Kami sekaligus menjadi pengelolanya. Yield-nya bisa 14-16 persen per tahun,” kata pria asal Austria yang sudah 25 tahun lebih berbisnis di berbagai negara sebelum menetap di Bali.

Ia menyebutkan, properti yang dikembangkan OXO menawarkan value yang tinggi dan pengalaman tinggal yang berkesan. Saat ini penyewanya kebanyakan masih turis mancanegara. Namun jumlah investor yang meninggali sendiri properti yang dibelinya terus meningkat. Mulai tahun ini OXO fokus menggarap pasar investor itu. Terutama investor yang ada di Jakarta, Surabaya, dan Medan.

Johannes mengakui, bisa jadi pasar hotel di Bali dalam berbagai kelas di sejumlah lokasi over supply. Tapi, itu tergantung pamor propertinya. “Properti berkualits yang menawarkan value yang tinggi dan pengalaman tinggal yang menyenangkan akan tetap diminati. Pasarnya masih besar. Saat ini rata-rata okupansi proyek-proyek OXO sekitar 68 persen, lebih tinggi daripada okupansi rata-rata hotel di Bali yang 61 persen,” jelasnya.

 

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini