Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiPenyaluran Kredit dan Pembiayaan BTN Tembus Rp344,2 Triliun

Penyaluran Kredit dan Pembiayaan BTN Tembus Rp344,2 Triliun

Penyaluran kredit dan pendapatan operasional Bank Tabungan Negara (BTN) tumbuh impresif saat bunga dana merangkak naik, imbas mengetatnya likuiditas yang membayangi industri perbankan sejak akhir 2023.

Selama triwulan satu 2024 (Januari-Maret 2024), BTN mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan Rp344,2 triliun, meningkat 14,8% dibanding periode yang sama 2023 (YoY) yang tercatat Rp299,7 triliun. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN itu, ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan serta kredit bermargin tinggi (high-yield loans).

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, perseroan secara konsisten menjaga momentum pertumbuhan sejak tahun lalu, didukung penajaman strategi serta transformasi bisnis menyeluruh. BTN juga melakukan rebranding pada awal 2024 sebagai komitmen meningkatkan kualitas layanan terkait visinya menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia.

“Tiga bulan pertama 2024, BTN mampu mencetak pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang membantu menggerakkan sektor perumahan di negara ini. Kami berharap dapat terus menjaga momentum ini agar bisa memberikan nilai tambah bagi para stakeholders kami,” kata Nixon pada Paparan Kinerja Keuangan Kuartal I/2024 di Jakarta, Kamis (25/4/2024). Ia berbicara didampingi direksi BTN lainnya.

Nixon menyebutkan, kredit dan pembiayaan perumahan masih menyumbang 85% dari total penyaluran kredit dan pembiayaan perseroan. Selama kuartal I/2024, total kredit dan pembiayaan perumahan mencapai Rp292,7 triliun, naik 10,7% dibanding periode yang sama 2023 (YoY) yang tercatat Rp264,5 triliun.

Penyaluran KPR subsidi masih menjadi yang terbesar mencapai Rp167 triliun, naik 12,3% dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp148,6 triliun. Sedangkan KPR Non-Subsidi naik 11,2% menjadi Rp98,8 triliun dari Rp88,8 triliun tahun lalu.

Baca juga: BTN Bukukan Laba Rp3,5 Triliun

“Strategi kami meningkatkan penyaluran KPR non-subsidi ke segmen menengah atas mulai menunjukkan hasil. Untuk KPR dengan ticket size di atas Rp750 juta, pertumbuhannya mencapai 176,6 persen secara tahunan, dengan total penyaluran Rp1,05 triliun dibanding tahun lalu yang baru Rp380 miliar,” ungkap Nixon.

Untuk menjaga profitabilitas perseroan, BTN mendorong penyaluran kredit bermargin tinggi. Yakni, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ringan (KRING), dan Kredit Agunan Rumah (KAR). Selama tiga bulan pertama tahun ini pertumbuhannya cukup pesat. Penyaluran KUR BTN mencapai Rp387 miliar, melonjak 78,1% dibanding tahun lalu senilai Rp217 miliar. Penyaluran KRING tumbuh 30,7% menjadi Rp572 miliar. Sedangkan penyaluran KAR naik 16,5% menjadi Rp525 miliar.

Nixon menegaskan, BTN tetap menjaga kualitas kreditnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross BTN tercatat 3% pada kuartal I/2024, dari 3,5% pada periode yang sama tahun lalu. Rasio loan-at-risk (LAR) menurun ke level 21,6% dari sebelumnya 24,2%. “Pada saat yang sama kami meningkatkan coverage NPL menjadi 152,8 persen dari sebelumnya 145,9 persen,” jelasnya.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini