Jakarta Hilang Status Ibukota, Ini Dampaknya Untuk Koridor Barat

Sejak disahkan akhir Maret 2024 lalu resmi sudah Kota Jakarta kehilangan status sebagai Ibukota Indonesia dan sesuai UU menjadi Daerah Khusus atau DKJ yang disandang ke depannya. Dengan berpindahnya pemerintahan ke IKN di Kalimantan Timur, Jakarta menjadi kota bisnis hingga entertainment dengan berbagai potensi yang masih akan terus berkembang.
Menurut Praktisi Perkotaan dan Properti yang juga Ketua Badan Kejuruan Teknik Kewilayahan dan Perkotaan Persatuan Insinyur Indonesia (BKTKP PII) Soelaeman “Eman” Soemawinata, Jakarta akan tetap berkembang menjadi kota global dan pusat pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan adanya IKN maka posisi Jakarta akan tetap strategis terlebih dengan perannya yang akan terus berkembang sebagai kota global. Jakarta tetap kota terbesar di Indonesia dan perannya juga akan tetap eksis karena perusahaan-perusahaan global, institusi keuangan, pusat hiburan, dan lainnya ada di kota ini,” ujarnya saat bicara pada diskusi “Peran Baru Kota Jakarta dan Prospek Properti di Barat Jakarta”, Senin (29/4).
Setidaknya, aka nada perpindahan hingga 1,5 juta orang yang terdiri dari aparatur pemerintah dan militer dan situasi ini justru akan membuat situasi Jakarta menjadi lebih normal karena selama ini salah satu beban berat Jakarta adalah populasi yang tinggi. Dengan perpindahan itu Jakarta bisa memulai proses “healing” untuk menjadi kawasann yang lebih normal.
Bila menyebut kawasan besar Jabodetabek dan sekitarnya yang saat ini kian terhubung, ada puluhan juta populasi yang pengaturan hingga manajemen kawasannya sangat berat termasuk berbagai permasalahan lingkungan yang menjadi tantangan besar. Pemindahan ibukota akan membuat kota yang padat ini menurun, aktivitas mesin maupun kendaraan berkurang, dan Jakarta memiliki kesempatan untuk menata kembali transportasi publik hingga ruang-ruang terbuka.
Fakta lainnya, lebih dari 50 ribu ha area Jabodetabek dikembangkan oleh pihak swasta termasuk pusat bisnis CBD Sudirman-Thamrin-Kuningan maupun kawasan Bodetabek yang mayoritasnya dikembangkan oleh swasta. Pengembangan ini berdampak pada berubahnya wajah perkotaan selain menjadi penggerak perekonomian yang sangat besar.
Perkembangan ini berdampak langsung maupun tidak langsung pada koridor yang akan terus berkembang. Area barat Jakarta misalnya, ada lebih 10 ribu ha yang telah dan masih dikembangkan oleh pihak swasta hingga terus menonjolkan berbagai potensi dan dicari oleh masyarakat sesuai kebutuhannya.
“Itu yang membuat area sekitaran Jakarta tidak lagi bisa disebut sebagai kawasan penyangga karena telah berkembang menjadi regional economic growth. Koridor barat misalnya, bisa dilihat banyak kantor-kantor, rumah sakit, hingga kampus-kampus ternama yang pindah ke sini dan ini merupakan barometer yang bisa dilihat kalau areanya memiliki infrastruktur yang baik,” jelasnya.
Chief Marketing Officer Elevee Condominium Alam Sutera Alvin Andronicus mengatakan, koridor barat kian menarik karena telah menjelma menjadi new territory yang salah satunya ditopang oleh pengembangan township development yang sangat baik dan terencana untuk pengembangan kota mandiri yang lengkap.
Baca juga: Banyak Dikembangkan Township, Ini Kelebihan Koridor Barat Jakarta
“Situasi ini membuat pengembangan skala kota seperti Alam Sutera menjadi kawasan yang bukan hanya diminati tapi juga trend setter karena manajemen kotanya bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi siapa saja di dalamnya. Ini tentunya menjadi value of life yang memang nyata dan bisa dirasakan,” katanya.
Value yang bisa dirasakan dan masih akan terus berkembang itu merupakan hasil kerja keras yang panjanng dengan jangka waktu 30 tahun sejak Alam Sutera hadir tahun 1994. Elevee Condominium menjadi produk yang dihadirkan seiring perkembangan dan kebutuhan kawasan.
“Secara masterplan-nya Kota Jakarta memang akan fokus untuk properti komersial sehingga koridor barat seperti Alam Sutera ini tidak heran kalau menjadi the new territory baru dan sudah bisa dilihat minat masyarakat yang tinggi ke kawasan ini. Township ini dirancang dengan masterplan yang detail dan setiap development diiikuti dengan konsep green untuk kenyamanan dan keberlanjutan lingkungan,” tandas Alvin.