Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsBerita UmumJumlah Penganggur Turun, Tapi Kebanyakan Masih di Sektor Informal

Jumlah Penganggur Turun, Tapi Kebanyakan Masih di Sektor Informal

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2024 mencapai 149,38 juta orang, naik 2,76 juta dibanding Februari 2023 (yoy).
Dari jumlah angkatan kerja itu, yang bekerja tercatat 142,18 juta orang, naik 3,55 juta dibanding Februari 2023. Lapangan usaha yang mengalami peningkatan pekerja terbesar adalah penyediaan akomodasi dan Makan Minum sebesar 0,96 juta orang.

“Dengan demikian tingkat pengangguran terbuka (TPT) Februari 2024 mencapai 4,82 persen, turun 0,63 persen poin dibanding Februari 2023,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, hari ini (6/5/2024). Juga turun jumlah pekerja paruh waktu 0,73 persen poin. Sementara persentase setengah pengangguran naik 1,61 persen poin.

Baca juga: Menperin Airlangga: Sektor Bahan Bangunan Serap Dua Juta Tenaga Kerja

Kendati TPT turun, jumlah pekerja di sektor informal masih mendominasi lapangan kerja Indonesia. Mencapai 59,17% atau sekitar 84,12 juta orang. Persentase pekerja di sektor informal itu tidak banyak berubah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Februari 20213 misalnya, jumlah pekerja sektor informal itu tercatat 60,12%. Jadi, jumlah pekerja di sektor formal pada Februari 2024 hanya naik tipis 0,95% dibanding Februari 2023, menjadi 40,83% atau 58,05 juta orang.

Masih dominannya pekerja di sektor informal itu menunjukkan belum memadainya pertumbuhan ekonomi, dan belum berkualitasnya kebanyakan pekerja Indonesia. Upah yang mereka terima jauh lebih rendah, rentan terhadap gejolak ekonomi, dan mudah tergelincir ke jurang kemiskinan karena tidak memiliki jaminan sosial. Catatan lain, jumlah pengangguran yang terlihat kecil 7,2 juta (4,82%), juga karena hanya memotret pengangguran terbuka alias benar-benar tidak bekerja. Bila ditambah dengan setengah menganggur, jumlah pengangguran yang sesungguhnya jauh lebih tinggi.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini