OXO Resmi Lansir Oxo The Residences Bali

OXO Group Indonesia, perusahaan pengembang dan manajemen properti butik yang berbasis di Bali, secara resmi memperkenalkan OXO The Residences pekan lalu di Bali. Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia menyatakan, proyek hunian eksklusif itu menawarkan value dan pengalaman berhuni melalui desain yang cerdas, kepraktisan, dan gaya hidup berkelanjutan, bukan kemewahan berdasarkan penggunaan material yang mahal, yang disebutnya sebagai neo luxury living.
“Kami yakin OXO The Residences akan jadi game changer yang menciptakan standar baru dalam industri properti di Bali,” kata Johannes “Jo” Weissenbaeck, pria asal Austria yang sudah menjadi warga Bali itu, melalui keterangan tertulis pekan lalu. Alexis Dornier, arsitek OXO The Residences, mengatakan proyek dirancang menyatu dengan alam dan budaya Bali dan area perkampungan sekitar.
Elemen yang digunakan misalnya, harus mewakili identitas Bali seperti materaial lokal berupa batu bata yang mudah ditemukan di kawasan Tabanan, termasuk bebatuan vulkanik. “Melalui OXO The Residences, kami ingin menyampaikan sebuah pernyataan gaya desain arsitektur yang mudah dipahami sekaligus mendefinisi ulang arti kenyamanan dan kemewahan,” ujarnya.
OXO The Residences dikembangkan berupa 40 vila mewah di atas lahan 2 hektar dengan nilai investasi Rp500 miliar. Tipe rumahnya mulai dari 182 hingga 286 m2 seharga mulai dari Rp7,5 miliar per unit. Lokasi proyek di depan Nuanu City (44 ha) di kawasan Nyanyi di sisi utara Canggu, Bali. Nuanu City adalah proyek kota baru OXO bersama One Global Capital, yang disebut sebagai The Next Big Thing di Bali setelah Canggu dalam 2–3 tahun ke depan. “Penghuni OXO The Residences nanti bisa menikmati semua fasilitas di Nuanu City,” ujar Jo.
Meskipun pasar internasional saat ini masih kuat, yang didominasi konsumen dari Singapura, Amerika Serikat, Australia, dan Jepang, Johannes menargetkan 80 persen pembeli Oxo The Residences adalah konsumen domestik, sisanya dari mancanegara. “Kami melihat potensi yang sangat kuat dari calon pembeli Jakarta, Surabaya dan Medan, selain dari Bali,” katat Prisca Edwards, CEO Investera Australia, yang ditunjuk OXO memimpin pemasaran Oxo The Residences.
Baca juga: OXO Tawarkan Properti Gaya Hidup Ramah Lingkungan di Bali
Ia menyebutkan, jumlah Expression of Interest (EoI) atau tanda jadi yang diterima Oxo untuk proyek terbarunya itu sejak 23 April sampai prelaunching 8 Mei 2024 sudah melampaui target. Grand launching atau pemasaran resmi akan dilakukan 8 Juni 2024. Sejak berdiri 2015, OXO sudah mengembangkan dan memiliki sekitar 30 properti di Bali senilai Rp700 miliar. Terdiri dari hunian pribadi, vila, townhouse, studio co-working, resor, dan kapal pesiar sepanjang 20 meter di Taman Nasional Komodo.
Konsultan properti Knight Frank dalam sebuah publikasi menyatakan, Bali merupakan salah satu dari 10 lokasi pilihan investasi orang kaya sebagai rumah kedua. Rata-rata okupansi properti di Bali yang umumnya berupa townhouse, vila, resor, dan penginapan itu terus meningkat hingga mencapai 75%. Karena itu investasi properti di Bali selalu menarik.