Minggu, September 7, 2025
HomeNewsEkonomiImpor Indonesia Masih Sangat Didominasi Produk China. Impor Barang Konsumsi Meningkat

Impor Indonesia Masih Sangat Didominasi Produk China. Impor Barang Konsumsi Meningkat

Nilai ekspor Indonesia Mei 2024 menurut rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (19/6/2024), mencapai USD22,33 miliar. Meningkat 13,82 persen dibanding ekspor April 2024 (mtm), dan naik 2,86 persen dibanding Mei 2023 (yoy).

Sedangkan nilai impor Indonesia Mei 2024 mencapai USD19,40 miliar. Meningkat 14,82 persen dibanding April 2024, namun turun 8,83 persen dibanding Mei 2023.

Dengan demikian selama Mei 20024 neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD2,93 miliar, terutama dari sektor nonmigas senilai USD4,26 miliar yang tereduksi oleh defisit sektor migas senilai USD1,33 miliar.

Surplus Mei 2024 itu meningkat USD0,21 miliar dibanding April. Surplus itu juga masih melanjutkan tren surplus neraca perdagangan Indonesia 49 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2024 mencapai USD104,25 miliar, turun 3,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 (ctc).

Sedangkan total impor Indonesia selama Januari-Mei 2024 mencapai USD91,19 miliar, turun 0,42% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Mei 2024 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD14,99 miliar (14,38 persen), diikuti Kalimantan Timur USD10,39 miliar (9,97 persen) dan Jawa Timur USD10,35 miliar (9,93 persen).

Khusus ekspor nonmigas, nilainya mencapai USD20,91 miliar pada Mei 2024, meningkat 14,46 persen dibanding April 2024, dan naik 2,50 persen dibanding Mei 2023.

Dari 10 komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Mei 2024, hampir semuanya mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya senilai USD263,6 juta (26,66 persen). Yang turun hanya ekspor lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD268,0 juta (14,32 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Mei 2024 turun 0,63 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Demikian juga ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 14,90 persen. Sedangkan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 5,90 persen.

Ekspor nonmigas Mei 2024 terbesar ke Tiongkok senilai USD4,73 miliar, disusul Amerika Serikat USD2,18 miliar, dan India USD1,95 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,39 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD3,79 miliar dan USD1,61 miliar.

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 49 Bulan Berturut-Turut

Sementara impor migas Mei 2024 tercatat USD2,75 miliar, turun 7,91 persen dibanding April, atau turun 12,34 persen dibanding Mei 2023.

Sedangkan impor nonmigas Mei 2024 senilai USD16,65 miliar, naik 19,70 persen dibanding April 2024, dan turun 8,23 persen dibanding Mei 2023.

Dari 10 golongan barang utama nonmigas Mei 2024, hanya serealia yang mengalami penurunan senilai USD49,5 juta (7,70 persen) dibanding April 2024. Sementara peningkatan impor terbesar terjadi pada mesin/peralatan mekanis dan bagiannya USD670,3 juta (30,17 persen).

Impor kumulatif Januari-Mei tercatat USD101,32 miliar dengan tiga negara menjadi pemasok barang impor nonmigas terbesar, dengan impor dari Tiongkok paling dominan mencapai USD27,10 miliar (35,45 persen).

Disusul Jepang USD5,35 miliar (6,99 persen), dan Thailand USD4,08 miliar (5,35 persen). Kemudian impor nonmigas dari ASEAN USD13,44 miliar (17,58 persen) dan Uni Eropa USD4,90 miliar (6,41 persen).

Menurut golongan barang, impor Januari–Mei 2024 dibanding periode yang sama tahun lalu, mengalami penurunan pada bahan baku/penolong USD980,0 juta (1,45 persen). Sementara impor barang konsumsi dan barang modal naik USD465,2 juta (5,68 persen) dan USD128,6 juta (0,82 persen).

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini