Jumat, September 5, 2025
HomeNewsEkonomiJuni 2024 Ekspor Impor Kompak Merosot

Juni 2024 Ekspor Impor Kompak Merosot

Melemahnya perekonomian Indonesia tercermin dari nilai ekspor dan impor yang menurun. Menurunnya nilai ekspor impor secara bersamaan itu menunjukkan aktivitas ekonomi di dalam negeri melambat.

Menurut laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Senin (15/7/2024), Juni 2024 ekspor Indonesia mencapai USD20,84 miliar. Turun 6,65 persen dibanding Mei 2024 (mtm), namun naik 1,17 persen dibanding Juni 2023.

Ekspor Juni 2024 didominasi ekspor nonmigas senilai USD19,61 miliar, terkontraksi (turun) -6,20 persen dibanding Mei 2024, namun naik 1,40 persen dibanding Juni 2023.

“Sebagian besar dari 10 komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Juni 2024 mengalami penurunan. Penurunan terbesar pada logam mulia dan perhiasan/permata senilai USD440,5 juta (45,76 persen). Yang meningkat ekspor lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD1.091,5 juta (68,06 persen),” tulis BPS.

Ekspor nonmigas terbesar Juni 2024 masih ke Tiongkok (USD4,65 miliar), disusul Amerika Serikat (USD1,97 miliar), dan India (USD1,84 miliar), dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,13 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing USD3,62 miliar dan USD1,21 miliar.

Secara kumulatif, total ekspor Indonesia Januari–Juni 2024 mencapai USD125,09 miliar, terkontraksi -2,76 persen dibanding periode yang sama 2023. Dari jumlah itu, sebanyak USD117,19 miliar merupakan ekspor nonmigas yang juga turun -2,99 persen.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Juni 2024 naik 0,40 persen dibanding 2023. Begitu pula ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 6,73 persen. Sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya merosot 15,05 persen.

Sedangkan impor Juni 2024 mencapai USD18,45 miliar, terkontraksi -4,89 persen dibanding Mei 2024 namun meningkat 0,84 persen dibanding Juni 2023.

Baca juga: Penjualan Mobil di Dalam Negeri Stagnan, Tapi Ekspor Meningkat

Sedangkan impor secara akumulatif selama Januari-Juni 2024 tercatat USD109,64 miliar, meningkat 7,58 persen secara tahunan (yoy) dibanding Januari-Juni 2023 yang tercatat 108,73 miliar.

Impor didominasi (sekitar 90 persen) bahan baku/penolong dan barang modal. Sisanya impor barang konsumsi.

Impor bahan baku dan bahan penolong menurun -3,41 persen secara bulanan, namun meningkat 10,62 persen secara tahunan.

Sedangkan impor barang modal terkontraksi atau minus 14,51 persen secara bulanan, minus 6,34 persen secara tahunan, dan minus 0,39 persen secara tahun kalender. Hal itu mengkonfirmasi melemahnya aktivitas usaha di dalam negeri.

Memang dengan nilai ekspor impor itu, neraca perdagangan Indonesia Juni 2024 masih surplus USD2,39 miliar. Melanjutkan tren surplus neraca perdagangan selama 50 bulan berturut-turut. Namun surplus Juni itu menurun dibanding Mei 2024 yang tercatat USD2,92 miliar.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini