Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiMenkeu: Juli 2024 Penerimaan Negara Membaik

Menkeu: Juli 2024 Penerimaan Negara Membaik

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, penerimaan negara hingga Juli 2024 mencapai Rp1.545,4 triliun atau 55,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp2.802,53 triliun.

Penerimaan negara itu minus 4,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, namun membaik dibanding bulan sebelumnya. Bulan sebelumnya penerimaan negara tercatat minus 6,2 persen.

“Ini menunjukan kinerja penerimaan negara lebih baik dan mencatat pertumbuhan positif dari realisasi sebelumnya,” kata Sri Mulyani dalam konferensi APBN Kita yang diselenggarakan secara hibrid di Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Ia menyatakan, penerimaan negara itu berasal dari pajak, bea dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Total penerimaan pajak hingga Juli 2024 mencapai Rp1.045,32 triliun, setara 52,56 persen dari target APBN.

Penerimaan PPN dan PPnBM tumbuh 7,34 persen secara bruto atau setara Rp402,16 triliun, dan PBB serta pajak lain tumbuh 4,14 persen mencapai Rp10,07 triliun.

Sedangkan penerimaan PPH Non Migas dan PPH migas masih terkontraksi akibat pelemahan harga komoditas dan penurunan lifting minyak bumi.

“Secara umum ekonomi tumbuh, meskipun ada beberapa institusi yang penerimaan netonya mengalami penurunan. Namun, secara bruto pertumbuhannya cukup baik,” ujar Menkeu.

Berdasarkan jenis pajaknya, Menkeu melaporkan mayoritas tumbuh positif seiring dengan aktivitas ekonomi yang terjaga. PPh 21 tumbuh 26,6 persen, PPh 22 impor 5,6 persen, PPN impor 4,5 persen, diikuti pertumbuhan PPh OP, PPH 26, PPH final dan PPN DN. “Pertumbuhan itu menunjukkan kegiatan ekonomi terus bergerak,” tukas Sri Mulyani.

Sementara penerimaan negara dari bea dan cukai mencapai Rp 154,4 triliun, setara 48,1 persen dari target APBN 2024. Penerimaan bea dan cukai menunjukkan perkembangan yang bervariasi. Bea masuk tumbuh 2,1 persen atau Rp29,0 triliun, karena nilai impor yang meningkat.

Penerimaan bea keluar tumbuh tinggi 58,1 persen atau sebesar Rp9,3 triliun secara tahunan (yoy). Kontribusi terbesar dari bea keluar ekspor tembaga yang tumbuh 928 persen.

“Namun untuk sawit, penerimaan masih menurun 60 persen karena harga CPO turun 5,9 persen year on year dari USD865 menjadi USD814 per ton, dan volume ekspornya turun 15,48 persen dari 24,01 juta ton menjadi 20,29 juta ton,” tutur Menkeu.

Penerimaan cukai tumbuh 0,5 persen menjadi Rp116,1 triliun, 47,2 persen dari target APBN 2024. Pertumbuhan penerimaan cukai berasal dari cukai HT yang tumbuh 0,1 persen, cukai EA 21,8 persen, serta cukai MMEA (Minuman Mengandung Etil Alkohol) 10,6 persen berkat perubahan tarif dan peningkatan produksi.

Baca juga: Utang Pemerintah Juni 2024 Rp8.444 Triliun. Kemenkeu: Masih di Bawah Batas Aman

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga masih terjaga baik. “Kita mendapatkan Rp338 triliun atau 68,7 persen dari target, dibanding tahun lalu yang tumbuh sangat tinggi karena PNBP dari SDA baik migas maupun non-migas,” jelas Menkeu.

Kendati penerimaan negara membaik, belanja negara masih lebih tinggi, mencapai Rp1,638,8 triliun atau 49,3 persen dari pagu APBN atau tumbuh 12,2 persen secara tahunan. Dengan demikian APBN 2024 sampai Juli defisit Rp93,4 triliun.

“Defisit itu 0,41 persen dari produk domestik bruto (PDB). Masih on track, karena target defisit kita di APBN 2024 kan 2,29 persen PDB,” kata Menkeu. Tahun ini belanja di APBN 2024 ditargetkan Rp3.412,2 triliun dibanding pendapatan yang Rp2.802,35 triliun.

Ia menambahkan, keseimbangan primer juga masih tetap surplus Rp179,3 triliun. Keseimbangan primer adalah selisih total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.

“Dalam sisa waktu tahun ini, tugas utama pemerintah adalah menjaga defisit itu agar tidak melampaui target. Selain itu memacu penerimaan negara menjadi lebih tinggi,” pungkas Menkeu.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini