Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiAgustus Surplus Neraca Perdagangan Kembali Melonjak

Agustus Surplus Neraca Perdagangan Kembali Melonjak

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia Agustus 2024 mencapai USD23,56 miliar, naik 5,97 persen dibanding Juli 2024, atau 7,13 persen dibanding Agustus 2023.

Mengutip keterangan tertulis BPS, Selasa 917/9/2024), ekspor nonmigas Agustus 2024 mencapai USD22,36 miliar, naik 7,43 persen dibanding Juli 2024 atau 8,14 persen dibanding Agustus 2023.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2024 mencapai USD170,89 miliar, turun 0,35 persen dibanding Januari-Agustus 2023. Begitu pula nilai ekspor nonmigas yang mencapai USD160,36 miliar, turun 0,46 persen.

Dari 10 komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Agustus 2024, sebagian besar mengalami kenaikan. Peningkatan terbesar pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD470,8 juta (24,50 persen). Yang turun ekspor logam mulia dan perhiasan/permata sebesar USD93,7 juta (11,88 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Agustus 2024 naik 2,05 persen dibanding 2023. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan, naik 14,54 persen. Sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 10,62 persen.

Ekspor nonmigas Indonesia terbesar Agustus 2024 masih ke Tiongkok (USD5,33 miliar), disusul Amerika Serikat (USD2,61 miliar), dan Jepang (USD1,80 miliar), dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,55 persen.

Sementara ekspor ke negara-negara ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD4,12 miliar dan USD1,54 miliar.

Impor
Berkebalikan dengan ekspor, nilai impor Indonesia Agustus 2024 mencapai USD20,67 miliar, turun 4,93 persen dibanding Juli 2024 atau naik 9,46 persen dibanding Agustus 2023.

Impor migas tercatat USD2,65 miliar, turun 25,56 persen dibanding Juli 2024 atau turun 0,51 persen dibanding Agustus 2023.

Impor nonmigas Agustus 2024 senilai USD18,02 miliar, turun 0,89 persen dibanding Juli 2024 atau naik 11,09 persen dibanding Agustus 2023.

Baca juga: Juli 2024 Surplus Neraca Perdagangan Anjlok

Dari 10 golongan barang utama nonmigas Agustus 2024, mesin/peralatan mekanis dan bagiannya mengalami penurunan terbesar senilai USD199,7 juta (6,30 persen) dibanding Juli 2024.

Sementara impor golongan logam mulia dan perhiasan/permata mengalami peningkatan terbesar senilai USD144,9 juta (34,44 persen).

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Agustus 2024 adalah Tiongkok USD45,41 miliar (35,52 persen), Jepang USD9,30 miliar (7,28 persen), Australia USD6,57 miliar (5,14 persen), negara-negara ASEAN USD22,69 miliar (17,75 persen), dan Uni Eropa USD8,33 miliar (6,52 persen).

Seluruh nilai impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari–Agustus 2024 mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.

Impor bahan baku/penolong meningkat tertinggi senilai USD3.981,9 juta (3,71 persen), diikuti barang konsumsi USD479,7 juta (3,43 persen), dan barang modal USD403,2 juta (1,56 persen).

Dengan perkembangan ekspor impor itu, neraca perdagangan Indonesia Agustus 2024 surplus USD2,90 miliar. Yaitu, dari sektor nonmigas USD4,34 miliar, yang tereduksi oleh defisit sektor migas USD1,44 miliar.

Surplus neraca perdagangan Agustus 2024 itu melonjak dibanding surplus Juli 2024 yang anjlok menjadi USD0,47 miliar dibanding surplus Juni sebesar USD2,39 miliar.

Surplus Agustus 2024 itu melanjutkan surplus neraca perdagangan Indonesia 52 bulan beturut-turut sejak Mei 2020.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini