Rabu, Oktober 22, 2025
HomeBankPenyaluran Kredit Makin Merosot

Penyaluran Kredit Makin Merosot

Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), 15-16 Oktober 2024, menyatakan, pertumbuhan kredit pada September 2024 tetap kuat, mencapai 10,85 persen secara tahunan (yoy).

Keterangan tertulis BI yang dirilis Rabu (16/10/2024) menyebut minat penyaluran kredit tetap terjaga, didukung berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, didukung Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia.

KLM adalah kebijakan pemberian insentif likuiditas ke bank-bank yang menyalurkan kredit/pembiayaan ke sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan banyak membuka lapangan kerja.

Hingga minggu kedua Oktober 2024, BI telah menyalurkan insentif KLM senilai Rp256,5 triliun. Yaitu, ke kelompok bank BUMN Rp119 triliun, BUSN (bank swasta) Rp110,2 triliun, BPD Rp24,6 triliun, dan bank asing (KCBA) Rp2,7 triliun.

Insentif KLM disalurkan ke sektor-sektor prioritas. Yaitu, hilirisasi minerba dan pangan, UMKM, sektor otomotif, perdagangan dan listrik, gas dan air (LGA), serta sektor pariwisata dan skonomi kreatif.

“Pertumbuhan kredit pada mayoritas sektor ekonomi tetap kuat, terutama pada sektor jasa dunia usaha, perdagangan, industri, pertambangan, dan pengangkutan,” tulis keterangan RDG BI.

Pertumbuhan kredit modal kerja, kredit konsumsi, dan kredit investasi mencapai 10,01 persen, 10,88 persen, dan 12,26 persen pada September 2024 (yoy). Pembiayaan syariah tumbuh 11,37 persen, dan kredit UMKM 5,04 persen.

Namun, pertumbuhan kredit September 2024 itu makin menurun dibanding Agustus dan Juli. Bahkan, tercatat paling rendah sepanjang tahun berjalan.

Pada Juli 2024 pertumbuhan kredit tercatat 12,40 persen (yoy), lalu merosot menjadi 11,40 persen pada Agustus 2024, sebelum makin melemah pada September 2024 menjadi 10,85 persen.

Baca juga: Triwulan III 2024 BI Prediksi Penyaluran Kredit Lebih Ketat

Pada Agustus 2024, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit konsumsi, kredit investasi, pembiayaan syariah, dan kredit UMKM tercatat 10,75 persen, 10,83 persen, 13,08 persen, 11,61 persen, dan 4,42 persen.

Jadi, pada September 2024 hanya kredit UMKM yang pertumbuhannya meningkat dibanding Agustus 2024.

Sementara pada Juli 2024 (yoy), pertumbuhan kredit modal kerja, kredit konsumsi, kredit investasi, pembiayaan syariah, dan kredit UMKM tercatat 11,60 persen, 10,98 persen, 15,20 persen, 11,75 persen, dan 5,16 persen.

BI sendiri menargetkan pertumbuhan kredit 2024 di kisaran 10-12 persen. Untuk mendorong peningkatan pertumbuhan kredit lebih lanjut, BI terus memperkuat implementasi KLM.

Yaitu, dengan mendorong peningkatan kredit/pembiayaan pada sektor usaha yang mendukung penciptaan lapangan kerja, serta sektor yang dapat meningkatkan kesejahteraaan masyarakat termasuk kelas menengah bawah, segmen UMKM dan Ultra Mikro (UMi) serta sektor hijau, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Berita Terkait

Ekonomi

KUR Perumahan Resmi Diluncurkan, Pemerintah Berharap Pembangunan Rumah Meningkat

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Prabowo Subianto, menyaksikan...

Menko Airlangga: Program Magang Akan Lebih “Ngegas”, Daftar Lewat MagangHub

Program magang bagi fresh graduate (sarjana/diploma) tahap pertama (batch...

BNI Sediakan Trade Facility Untuk Geo Pipa Energi, Dorong Sustainable Finance

Bank BNI memperkuat komitmen terhadap pengembangan energi baru dan...

Berita Terkini