Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiBI Proyeksikan Ekonomi Indonesia 2025 Tumbuh 4,8-5,6 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia 2025 Tumbuh 4,8-5,6 Persen

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut lima tantangan perekonomian Indonesia, menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS).

Perry menyatakan hal itu dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Jakarta akhir pekan lalu, yang mengambil tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”.

PTBI 2024 dihadiri Presiden Prabowo Subianto serta para pimpinan lembaga negara, kementerian, lembaga keuangan, lembaga internasional, para duta besar, akademisi, dan lain-lain.

Ke-5 tantangan itu menurut Perry adalah, melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan meredupnya prospek perbaikan ekonomi global 2025 dan 2026.

Kemudian, melambatnya penurunan inflasi global, bahkan berisiko naik pada 2026, karena adanya gangguan rantai pasok global dan perang dagang menyusul penetapan tarif bea masuk yang tinggi oleh AS.

Berikutnya, penurunan bunga bank sentral AS The Fed yang lebih kecil dari perkiraan, dan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS, US Treasury (UST) Note yang naik tinggi menjadi 4,7 persen pada 2025 dan 5 persen pada 2026.

Yield UST tinggi, indeks dolar AS pun menguat dari 101 ke 107, dan modal asing portofolio ramai-ramai keluar dari negara-negara berkembang dan kembali ke AS, membuat nilai tukar mata uang global merosot termasuk rupiah.

Baca juga: Gubernur BI: Pemerintahan Trump Akan Bikin Ekonomi Global Lebih Muram

Perry menjelaskan, dengan kebijakan Trump yang “American First” (inward looking), antara lain melalui penetapan bea masuk yang tinggi untuk produk dari sejumlah negara/kawasan yang selama ini mencatat surplus perdagangan besar dengan AS, ekonomi AS akan meningkat.

Sebaliknya ekonomi dua negara/kawasan terbesar lain yang menjadi mitra dagang terbesar AS, Eropa dan China, akan merosot.

Sementara ekonomi India dan Indonesia yang perdagangannya dengan AS selama ini juga surplus, disebut Perry masih akan cukup baik tanpa menjelaskannya lebih lanjut.

Gubernur Perry memproyeksikan, ekonomi Indonesia akan tumbuh antara 4,8 persen hingga 5,6 persen tahun depan, dan 4,9 persen hingga 5,7 persen pada 2026.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini