Kenaikan Harga Rumah di Empat Kota Ini Jauh di Atas Inflasi

Laporan Rumah123 Flash Report November 2024 yang dirilis pekan lalu mengungkapkan, enam kota di Indonesia mengalami kenaikan Indeks Harga Rumah Seken (IHRS) di atas laju inflasi tahunan Oktober 2024 yang tercatat 1,71 persen.
Yaitu, Denpasar dengan selisih kenaikan harga rumah dibanding laju inflasi mencapai 10,2 persen, Yogyakarta 5,1 persen, Bogor dan Semarang masing-masing 2,3 persen, Surakarta 0,9 persen, dan Depok 0,5 persen. Dengan kata lain kenaikan harga rumah di 4 kota pertama jauh di atas inflasi.
Head of Research Rumah123 Marisa Jaya melalui keterangan tertulis baru-baru ini menyatakan, pertumbuhan selisih harga yang positif itu mengindikasikan potensi pasar properti di tujuh kota besar itu mengalami pergerakan yang positif, dan menjadi salah satu indikasi sektor properti masih menjadi investasi yang menarik.
“Dengan harga properti yang tumbuh lebih tinggi daripada inflasi, konsumen dan investor dapat terlindungi dari dampak inflasi. Pertumbuhan harga itu meningkatkan potensi capital gain jangka panjang, menjadikan properti khususnya rumah seken sebagai pilihan investasi yang stabil di tengah volatilitas ekonomi,” kata Marisa.
Baca juga: Orang Jakarta Ramai Cari Properti di Kawasan Sekitar IKN
Secara umum kenaikan harga rumah seken di 13 kota besar Indonesia mencapai 1,7 persen secara tahunan, masih lebih rendah daripada laju inflasi.
Di megapolitan Jabodetabek, Bogor memimpin kenaikan harga sebesar 4,5 persen, diikuti Depok 2,4 persen dan Tangerang 2 persen.
Sementara di Pulau Jawa, kenaikan harga rumah tertinggi terjadi di Yogyakarta 6,8 persen, Semarang 3,9 persen, dan Surakarta 2,6 persen. Di luar Jawa, kenaikan harga rumah tahunan juga dialami Medan (naik tipis 0,7 persen) selain Denpasar.