Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiDenpasar Catat Kenaikan Harga Rumah Tertinggi Selama Oktober

Denpasar Catat Kenaikan Harga Rumah Tertinggi Selama Oktober

Rumah123 Flash Report edisi November 2024 mencatat pertumbuhan Indeks Harga Rumah Seken (IHRS) di 13 kota besar Indonesia selama Oktober 2024 mencapai 1,7 persen secara tahunan (yoy).

Sebanyak 9 dari 13 kota mengalami kenaikan harga, dengan kenaikan harga tertinggi di Denpasar sebesar 13,2 persen. Pertumbuhan harga rumah di Denpasar konsisten meningkat setiap bulan, seiring dengan pertumbuhan permintaannya.

“Pada Oktober 2024, permintaan rumah yang dijual di Denpasar tumbuh 25,8 persen secara tahunan,” kata Head of Research Rumah123, Marisa Jaya, melalui keterangan tertulis baru-baru ini.

Menurut Marisa, sebagai pusat ekonomi, budaya, dan wisata di Bali, Denpasar memiliki daya tarik yang kuat bagi investor dan pembeli rumah, karena lokasinya strategis, infrastrukturnya berkembang pesat, dan pariwisatanya tidak hanya menopang sektor hospitality secara nasional dan global, tapi juga mendorong pengembangan residensial bernilai tinggi.

Banyak investor dan developer mengembangkan apartemen, vila, dan perumahan mewah di Denpasar, selain di beberapa kota lain di Bali, termasuk investor asing, dalam sekian tahun terakhir termasuk saat pandemi.

Baca juga: Harga Properti Di Denpasar Naik Paling Tinggi, Capai 20 Persenan Setahun

Sementara itu empat kota mengalami perlambatan pertumbuhan harga. Yaitu, Makassar (4,4 persen), Bekasi (0,6 persen), Surabaya (0,4 persen) dan Jakarta (0,2 persen). Di Makassar, perlambatan pertumbuhan indeks harga rumahnya terjadi di beberapa kecamatan seperti Mariso dan Makassar dalam 3–5 bulan terakhir.

Di Bekasi, perlambatan harga tahunan secara konsisten terjadi dalam enam bulan terakhir. Terutama di Bekasi Selatan, Cikarang Selatan, dan Rawalumbu.

Sedangkan Jakarta mengalami perlambatan pertumbuhan harga tahunan dalam dua bulan terakhir, terutama di Kembangan dan Taman Sari di Jakarta Barat, serta Jatinegara dan Pasar Rebo di Jakarta Timur.

“Surabaya juga menunjukkan perlambatan pertumbuhan indeks harga tahunan, setelah sempat mencatat pertumbuhan positif pada awal tahun,” ujar Marisa.

Wilayah seperti Benowo, Lakarsantri, Sambikerep, dan Wonokromo mengalami perlambatan pertumbuhan harga yang cukup konsisten dalam 5–9 bulan terakhir.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini