November Penyaluran Kredit Properti Makin Turun

Penyaluran kredit pada November 2024 (data sementara) tumbuh 10,1 persen secara tahunan (yoy) mencapai Rp7.631,9 triliun, menurun dibanding Oktober dan September yang masing-masing tumbuh 10,4 persen yoy.
Mengutip Laporan Analisis Uang Beredar Bank Indonesia yang dirilis awal pekan ini, pertumbuhan penyaluran semua jenis kredit menurun selama November 2024.
Pertumbuhan penyaluran kredit korporasi November 2024 turun menjadi 15,4 persen dibanding 15,6 persen pada Oktober yoy, namun lebih tinggi dibanding September yang tercatat 15,1 persen yoy.
Kredit perorangan tumbuh 4,5 persen atau menurun dari 5,4 persen (September) dan 4,9 persen (Oktober). Kredit lainnya menurun menjadi 7,2 persen dari 8,7 persen (Oktober), namun masih sama dengan September yang juga tumbuh 7,2 persen. Kredit lainnya mencakup pemda, koperasi, yayasan, dan swasta lainnya.
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit modal kerja turun menjadi 8,1 persen dari 9,4 persen (September) dan 8,6 persen (Oktober), kredit investasi menjadi 12,8 persen dari 13 persen (Oktober) namun masih lebih tinggi dibanding September yang tercatat 11,7 persen.
Kredit konsumsi menurun menjadi 10,8 persen dari 10,9 persen (Oktober), namun masih lebih tinggi dibanding September yang tercatat 10,7 persen.
Untuk kredit konsumsi, penurunan pertumbuhan penyaluran November 2024 disumbang kredit pemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) dari 10,8 persen menjadi 10,3 persen.
Sedangkan kredit kendaraan bermotor meningkat dari 9,9 persen menjadi 10,5 persen, dan kredit multiguna dari 11,1 persen menjadi 11,2 persen.
Baca juga: Penyaluran Kredit Properti Menurun
Khusus penyaluran kredit properti, pada November 2024 pertumbuhannya terus menurun secara tahunan, dari 7,6 persen pada September 2024 menjadi 7,2 persen pada Oktober, dan 7,1 persen pada November 2024 senilai Rp1.409,4 triliun yoy.
Penurunan terbesar terjadi pada kredit real estate dari 9,1 persen (September) menjadi 8,4 persen (Oktober) dan 6,9 persen (November) yoy. Disusul KPR/KPA dari 10,8 persen pada September dan Oktober menjadi 10,3 persen pada November seperti sudah disinggung di atas.
Sementara kredit konstruksi naik turun, dari 1,2 persen (September) menjadi 0,2 persen (Oktober) dan naik lagi menjadi 1,2 persen pada November 2024.
Juga menurun pertumbuhan penyaluran kredit UMKM dari 4,6 persen (Oktober) menjadi 3,7 persen (November 2024) yoy senilai Rp1.405,1 triliun. Yang paling merosot kredit modal kerja dari 2,0 persen menjadi 0,9 persen. Kredit investasi juga turun tapi tipis saja, dari 12,1 persen menjadi 11,9 persen.
Kredit untuk usaha menengah menyumbang penurunan terbesar dari 1,4 persen menjadi minus 0,4 persen, dan kredit mikro dari 4,1 persen menjadi 3,1 persen.