Obligasi Paradise Indonesia Oversubscribe, Ekspansi Bisnis Jadi Lebih Leluasa
PT Indonesian Paradise Property Tbk (Paradise Indonesia) bisa mencapai oversubscribe untuk penerbitan obligasi tahun 2025.
Saat diterbitkan bisa mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga hampir dua kali lipat pada akhir masa bookbuilding.
“Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek pertumbuhan perusahaan yang didukung faktor seperti arus kas yang solid sebagai perusahaan yang memiliki pendapatan berulang (recurring income) stabil dengan jaringan brand hotel serta rekam jejak penyelesaian proyek 100 persen,” ujar Anthony P. Susilo, Presiden Direktur Paradise Indonesia dalam siaran pers yang diterbitkan Jumat (10/01).
Penerbitan obligasi merupakan salah satu cara yang ditempuh perusahaan untuk mendapatkan dana dari publik (investor).
Obligasi atau surat utang bisa dijadikan salah satu strategi pendanaan sehingga aktivitas bisnis bisa lebih ekspansif
Penerbitan Obligasi I Paradise Indonesia tahun 2025 dan pencapaian ini kembali menggarisbawahi kepercayaan yang kuat dari investor terhadap prospek Paradise Indonesia di masa mendatang.
Hasil dari penerbitan obligasi ini akan diarahkan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan.
Baca juga: INPP Tidak Masalah dengan Kenaikan PPN, Bahkan Mau Naikkan Tarif Hotel
Penawaran Umum Obligasi I INPP tahun 2025 senilai setengah triliun atau Rp500 miliar ini menjadi langkah strategis dengan tujuan untuk refinancing utang serta untuk penyertaan modal pada perusahaan anak yang sedang membangun proyek mixed use di Semarang.
Obligasi ini diterbitkan dengan total jumlah pokok obligasi sebesar Rp500 miliar yang terbagi menjadi dua seri yaitu Seri A sebesar Rp12.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap 7,05 persen per tahun untuk jangka waktu tiga tahun.
Sementara Seri B sebesar Rp487.500.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar Rp7,3 persen per tahun dengan jangka waktu lima tahun terhitung sejak tanggal emisi.
Dengan fondasi keuangan yang kuat ini, Anthony sangat optimistis untuk bisa meningkatkan skala bisnis yang lebih besar dan memberikan nilai yang berkelanjutan bagi para pemegang saham dan investor.
Obligasi ini mendapatkan peringkat idAAA (cg) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan ditanggung seluruhnya tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan oleh Credit Guarantee & Investment Facility (CGIF), lembaga dana perwaliamanatan (trust fund) Asian Development Bank.
“Obligasi ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 9 Januari 2025. Dengan alternatif sumber pendanaan ini kami memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk memperluas portofolio melalui sejumlah proyek strategis seperti Antasari Place Jakarta, 23Paskal-Extension Bandung, 23Semarang, serta proyek mixed use di Balikpapan dan Makassar,” bebernya.
Paradise Indonesia merupakan pengembang dan operator properti gaya hidup ikonik di beberapa lokasi ternama Indonesia.
Bersama anak perusahaannya, Paradise Indonesia telah memiliki dan mengelola beragam portofolio hotel, pusat perbelanjaan, dan apartemen yang bersinergi untuk menciptakan model bisnis yang berkelanjutan.
Hingga saat iniada 14 hotel di Jakarta, Bali, Batam, Yogyakarta, dan Makassar serta mengoperasikan enam pusat perbelanjaan di Jakarta, Bandung, dan Bali.
Sejalan dengan visi perusahaan untuk terus melakukan pengembangan mixed use, belum lama ini perusahaan juga telah menyelesaikan Hotel Hyatt Place di Makassar dan saat ini tengah mengelola proyek aktif seperti 23Paskal Bandung, Antasari Place, dan pengembangan mixed use di Semarang.