Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiMasih Minus Penyerapan Tenaga Kerja di Industri Manufaktur

Masih Minus Penyerapan Tenaga Kerja di Industri Manufaktur

Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI BI) adalah indeks komposit yang menggambarkan kondisi industri pengolahan di Indonesia berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU).

PMI BI yang dihitung terhadap kurang lebih 600 responden di industri pengolahan dibentuk berdasarkan lima komponen: volume pesanan, volume produksi, kecepatan waktu pengirmnan dari pemasok, volume persediaan, dan jumlah karyawan.

Menurut keterangan resmi BI yang dirilis akhir pekan lalu, pada triwulan IV 2024 PMI-BI tercatat sebesar 51,58 persen atau tetap berada di fase ekspansi (indeks >50). Meningkat sedikit dibanding triwulan III sebesar 51,54 persen.

Mayoritas komponen pembentuknya berada pada fase ekspansi kecuali komponen jumlah tenaga kerja yang masih terkontraksi (indeks <50).

PMI ekspansi menunjukkan industri manufaktur bergairah karena permintaan meningkat, yang selanjutnya menaikkan produksi dan kebutuhan terhadap tenaga kerja.

Faktanya tidak demikian. Kendati tetap berada di zona ekspansi, volume produksi tidak meningkat tapi menurun dari 54,03 persen pada triwulan I menjadi 52,58 pada triwulan IV, dan diperkirakan masih terus menurun pada triwulan I tahun ini menjadi 52,51 persen.

Baca juga: Pekerja Manufaktur Memang Terus Berkurang, Ini Buktinya

Indeks volume produksi itu selaras dengan volume pesanan yang juga menurun dari 54,45 menjadi 52,89 selama periode yang sama, dan diperkirakan baru meningkat sedikit menjadi 53,12 pada triwulan I 2025.

Karena volume produksi masih terus menurun, kebutuhan terhadap tenaga kerja di industri pengolahan juga masih minus. Tercermin dari PMI BI komponen jumlah tenaga kerja yang masih terkontraksi (indeks <50) sebesar 47,57 pada triwulan IV 2024 dibanding 50,67 pada triwulan I 2024.

“Penggunaan tenaga kerja terindikasi menurun pada triwulan empat, tercermin dari indeks yang di bawah threshold (<50 persen), sejalan dengan perlambatan aktivitas produksi,” tulisan laporan BI.

PMI BI untuk komponen penggunaan tenaga kerja diperkirakan membaik pada triwulan I 2025 menjadi 49,92 persen, namun masih berada di fase kontraksi. “Perbaikan penggunaan tenaga kerja di industri pengolahan pada triwulan pertama 2025 seiring peningkatan volume pesanan barang input,” tulis laporan BI.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini