Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomi2024 Aktivitas Dunia Usaha Menurun, Masih Berlanjut pada Triwulan I 2025

2024 Aktivitas Dunia Usaha Menurun, Masih Berlanjut pada Triwulan I 2025

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang diadakan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan, kinerja aktivitas dunia usaha tetap terjaga pada triwulan IV 2024. Tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang tetap positif sebesar 12,46 persen.

SBT adalah hasil perkalian saldo bersih (SB) sektor usaha dengan bobot sektor usaha tersebut sebagai penimbang. Sedangkan SB adalah selisih antara persentase responden yang menjawab “meningkat” dan yang menjawab “menurun”.

Mengutip keterangan BI melalui Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso akhir pekan lalu, kinerja mayoritas sektor usaha positif, dengan SBT tertinggi pada sektor jasa keuangan, diikuti informasi dan komunikasi serta transportasi dan pergudangan, sejalan dengan peningkatan permintaan selama Natal dan tahun baru.

Kendati tetap positif, secara keseluruhan kinerja dunia usaha selama 2024 merosot. Terlihat dari SBT yang terus menurun setelah sempat meningkat cukup tinggi pada triwulan dua.

Pada triwulan I, SBT dunia usaha tercatat 14,11 persen, dan meningkat menjadi 17,20 persen pada triwulan II. Setelah itu SBT-nya merosot menjadi 14,40 persen (triwulan III), dan makin menurun pada triwulan IV menjadi 12,46 persen.

Responden survei memperkirakan, kegiatan usaha pada triwulan satu 2025 masih akan menurun dengan SBT 11,96 persen.

Baca juga: Dunia Usaha Kurangi Pekerja, Pertumbuhan Upah Melorot

Peningkatan aktivitas usaha triwulan I 2025 terutama ditopang sektor tanaman pangan sejalan dengan musim panen di daerah lumbung pangan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor, serta transportasi dan pergudangan sejalan dengan peningkatan permintaan menjelang Idul Fitri.

Merosotnya kinerja aktivitas dunia usaha itu terlihat dari kapasitas produksi terpakai yang juga menurun selama periode yang sama.

Kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV 2024 tercatat di level 72,91 persen. Terutama ditopang sektor pengadaan listrik serta pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang.

Kapasitas produksi terpakai triwulan IV 2024 itu menurun dibanding 73,13 pada triwulan III, 73,70 pada triwulan II, dan 73,61 pada triwulan I.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini