Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiBanyak Berita Positif, Tapi Rupiah Tetap Melemah

Banyak Berita Positif, Tapi Rupiah Tetap Melemah

Banyak berita positif selama awal 2025 terkait moneter. Sebutlah misalnya, kewajiban penempatan devisa hasil ekspor 100 persen selama setahun di dalam negeri, surplus neraca perdagangan, surplus neraca pembayaran, penurunan utang luar negeri, dan kenaikan cadangan devisa.

Belum lagi menyebut arus modal asing portofolio yang kembali menderas masuk (net inflows atau beli neto) ke berbagai instrumen keuangan domestik. Namun, semua itu tetap tidak mampu mengangkat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD).

Mengutip keterangan Bank Indonesia melalui Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso, Jum’at (21/2/2025), pada akhir perdagangan Kamis (20/2/2025), rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.325 per USD, hanya menguat 25 poin dibanding penutupan Kamis pekan sebelumnya yang tercatat Rp16.350.

Penguatan tipis rupiah itu terjadi bersamaan dengan meningkatnya imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun naik ke 6,78 persen, dan melemahnya indeks dolar AS atau DXY ke level 106,37. Sedangkan yield surat utang pemerintah AS atau US Treasury Note (UST) tenor 10 tahun naik ke 4,505 persen.

Pada awal perdagangan Jumat (21/2/2025), rupiah dibuka menguat ke level (bid) Rp16.280 per USD, kendati yield SBN 10 tahun turun menjadi 6,75 persen. Pada akhir perdagangan rupiah melemah tipis ke level Rp16.300 per USD.

Namun, dibanding penutupan perdagangan Jum’at pekan lalu yang tercatat Rp16.285 per USD, nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Jum’at ini melemah 15 poin.

Baca juga: Bos BI Bilang Nilai Tukar Rupiah Cenderung Menguat

Sementara berdasarkan data transaksi 17 – 20 Februari 2025, nonresiden atau asing tercatat beli neto Rp7,58 triliun. Terdiri dari jual neto Rp0,46 triliun di pasar saham, beli neto Rp6,96 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp1,08 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Pekan lalu berdasarkan data transaksi 10 – 13 Februari 2025, asing tercatat jual neto atau menarik duitnya senilai Rp9,61 triliun.

Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 20 Februari 2025, asing tercatat jual neto Rp7,74 triliun di pasar saham, beli neto Rp18,99 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp3,23 triliun di SRBI.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini