KPR Masih Jadi Penopang Utama Penyaluran Kredit Konsumsi dan Properti

Penyaluran kredit properti belum bergairah selama Januari 2025. Laporan Uang Beredar Bank Indonesia (BI) yang dirilis pekan lalu mengungkapkan, penyaluran kredit properti tumbuh 6,8 persen secara tahunan (yoy), naik tipis dibanding Desember 2024 yang tercatat 6,6 persen (yoy).
Bahkan, secara bulanan (mtm) penyaluran kredit properti selama Januari 2025 senilai Rp1.410,8 triliun, menurun dibanding Desember 2024 yang tercatat Rp1.413,3 triliun.
Kenaikan tipis kredit properti itu hampir sepenuhnya ditopang peningkatan penyaluran KPR/KPA dari 10,1 persen (yoy) pada Desember 2024 menjadi 10,8 persen (yoy) pada Januari 2025.
Secara bulanan penyaluran KPR/KPA juga meningkat dari Rp786,9 triliun (Desember 2024) menjadi Rp796,6 triliun (Januari 2025).
Sementara kredit konstruksi hanya tumbuh 0,1 persen (yoy) pada Januari 2025 dibanding 0 persen (yoy) pada Desember 2024, yang menunjukkan pengembangan proyek baru belum bergairah.
Sedangkan kredit real estate (pengadaan dan pematangan lahan) tumbuh 5,6 persen (yoy) pada Januari 2025, merosot dibanding pertumbuhan Desember 2024 sebesar 6,8 persen.
Baik kredit konstruksi maupun real estate, secara bulanan penyalurannya menurun. Kredit konstruksi dari Rp393,1 triliun menjadi Rp382,6 triliun, dan kredit real estate dari Rp233,2 triliun menjadi Rp231,5 triliun.
Baca juga: KPR Jadi Pendorong Utama Penyaluran Kredit Triwulan III 2024
Secara keseluruhan penyaluran kredit perbankan pada Januari 2025 juga belum bergairah. Tumbuh 9,6 persen (yoy) dibanding 9,7 persen (yoy) pada Desember 2024.
Ditopang penyaluran kredit korporasi yang naik tipis dari 15,1 persen (yoy) menjadi 15,3 persen (yoy), dan kredit lainnya yang nilainya sangat kecil dari 9,7 persen (yoy) menjadi 11,8 persen (yoy). Sedangkan kredit perorangan merosot dari 3,8 persen (yoy) menjadi 3,5 persen (yoy).
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit modal kerja naik dari 7,4 persen (yoy) menjadi 7,6 persen (yoy) pada Januari 2025, kredit investasi turun dari 12,6 persen (yoy) menjadi 12,2 persen (yoy), dan kredit konsumsi dari 10,5 persen (yoy) menjadi 10,3 persen (yoy).
Pertumbuhan kredit konsumsi juga ditopang kenaikan KPR/KPA dari 10,1 persen (yoy) menjadi 10,8 persen (yoy). Sedangkan kredit kendaraan bermotor turun dari 8,1 persen (yoy) menjadi 7 persen (yoy), dan kredit multiguna dari 11,1 persen (yoy) menjadi 10,4 persen.
Semua angka di atas baik secara persentase maupun nominal, untuk periode Januari 2025 masih bersifat angka sementara. Biasanya saat dipublikasikan BI 1-2 bulan kemudian, angka yang fix sedikit berubah dari angka sementara.