Simpanan Perorangan di Bank Terus Merosot

Laporan uang beredar Bank Indonesia yang dipublikasikan pekan lalu mengungkapkan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) oleh perbankan pada Januari 2025 tercatat Rp8.599,4 triliun, tumbuh 5,3 persen (yoy) dibanding 4,1 persen (yoy) pada Desember 2024.
Penyumbang utama pertumbuhan DPK itu adalah simpanan korporasi yang tumbuh 14,2 persen (yoy) dibanding 10,7 persen (yoy) pada Desember 2024, dan simpanan lainnya dari 7,4 persen (yoy) menjadi 6,2 persen (yoy) pada Januari 2025. Simpanan lainnya nilainya amat kecil dibanding total DPK.
Sementara simpanan perorangan makin merosot atau terkontraksi menjadi minus 2,6 persen (yoy) dibanding minus 2,1 persen (yoy) pada Desember 2024.
Kemerosotan terdalam pada DPK perorangan terjadi pada giro yang minus 50,7 persen (yoy) dibanding minus 50,1 persen (yoy) pada Desember 2024, dan deposito dari minus 5,3 persen (yoy) menjadi minus 6,8 persen (yoy) pada Januari 2025. Sedangkan DPK tabungan stagnan di angka 4,8 persen (yoy).
Baca juga: Simpanan Korporasi di Perbankan Meningkat, Tabungan Individu Merosot
Khusus deposito atau simpanan berjangka, bank-bank bervariasi menetapkan bunganya pada Januari 2025. Untuk deposito tenor 3 bulan dan 6 bulan, BI mencatat rata-rata bunganya meningkat menjadi 5,57 persen dan 6,01 persen dibanding 5,55 persen dan 5,97 persen pada Desember 2024.
Sementara untuk tenor 1 bulan dan 12 bulan, bunga simpanan berjangka tercatat 4,82 persen dan 5,16 persen, turun dibanding 4,87 persen dan 5,17 persen pada Desember 2024. Sedangkan bunga deposito 24 bulan relatif stabil di angka 4,32 persen.
Juga stabil rata-rata tertimbang bunga kredit pada Januari 2025 sebesar 9,20 persen. Di tengah kondisi ekonomi yang masih digayuti ketidakpastian, bank-bank belum pede menaikkan bunga kredit.
Semua angka di atas baik secara persentase maupun nominal, untuk periode Januari 2025 masih bersifat angka sementara. Biasanya saat dipublikasikan BI 1-2 bulan kemudian, angka yang fix sedikit berubah dari angka sementara.