Lima Bulan Pemerintahan Prabowo, Realisasi KPR Subsidi Capai 89.449 Unit

Selama lima bulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto (20 Oktober 2024 – 26 Maret 2025), realisasi penyaluran KPR subsidi sudah mencapai 89.449 unit.
Terdiri dari realisasi penyaluran KPR subsidi dengan skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 88.065 unit, dan KPR Tapera (khusus PNS, terbangun dan akad) sebesar 1.384 unit.
Data itu terungkap dari keterangan resmi Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) yang dipublikasikan menjelang Idul Fitri lalu.
Sedangkan bila digabung dengan data rumah dalam proses pembangunan s.d akad. Terdiri dari rumah subsidi yang tengah dibangun (9.192 unit), ready stock atau selesai dibangun tapi belum akad KPR (13.466 unit), dalam proses persetujuan kredit (18.782 unit), dan sudah akad kredit tapi dananya belum dicairkan (10.407 unit), total menjadi 51.847 unit, realisasi KPR subsidi disebut BP Tapera sudah mencapai 141.296 unit.
Untuk subsidi KPR dengan skim FLPP, tahun ini Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengalokasikan dana Rp28,2 triliun untuk 220.000 rumah, dengan porsi pendanaan 75:25 (75 persen dari APBN dan 25 persen dari bank penyalur KPR subsidi).
Baca juga: Ara Minta Tapera Siapkan Simulasi Perubahan Porsi Pendanaan KPR FLPP untuk 320 Ribu Rumah
Kementerian PKP berencana mengubah porsi pendanaan itu menjadi 50:50, sehingga alokasi subsidi FLPP itu bisa dinaikkan menjadi untuk 320.000 rumah tanpa meminta tambahan anggaran dari APBN. Namun, sampai sekarang progress perubahan porsi pendanaan KPR subsidi FLPP menjadi 50:50 itu belum jelas.
Sementara itu selama tahun ini saja (1 Januari-26 Maret 2025), realisasi penyaluran KPR subsidi mencapai 53.723 unit. Terdiri dari realisasi KPR FLPP (akad dan sudah cair dananya) sebanyak 53.645 unit, dan akad KPR Tapera (khusus PNS, terbangun dan akad) sebesar 78 unit.
Jika digabung dengan data rumah dalam proses pembangunan s.d akad. Terdiri dari rumah subsidi dalam proses pembangunan (9.192 unit), selesai dibangun tapi belum akad KPR atau ready stock (8.569 unit), dalam proses persetujuan kredit (16.910 unit), dan sudah akad kredit tapi dananya belum dicairkan (10.407 unit), total menjadi 45.078 unit, realisasi KPR subsidi untuk tahun ini saja disebut BP Tapera mencapai 98.801 unit.