Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiDolar AS Melemah, Utang Luar Negeri Indonesia Menurun Tipis

Dolar AS Melemah, Utang Luar Negeri Indonesia Menurun Tipis

Bank Indonesia (BI) melalui Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso melaporkan, Kamis (17/4/2025), utang luar negeri (ULN) Indonesia Februari 2025 menurun.

Pada Februari 2025 ULN Indonesia tercatat sebesar 427,2 miliar dolar AS (USD), sedikit menurun dibandingkan Januari 2025 sebesar USD427,9 miliar.

Secara tahunan pertumbuhan nilai ULN Indonesia juga melambat menjadi 4,7 persen (yoy), dibanding 5,3 persen pada Januari 2025. Perlambatan pertumbuhan terjadi pada ULN sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta.

“Selain itu penurunan ULN Februari 2025 juga dipengaruhi oleh faktor penguatan dolar AS terhadap mayoritas mata uang global termasuk rupiah,” kata Ramdan.

Pada Februari 2025 ULN pemerintah tercatat USD204,7 miliar dibanding USD204,8 miliar pada Januari 2025. Secara tahunan ULN pemerintah tumbuh 5,1 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibanding Januari 2025 sebesar 5,3 persen.

Baca juga: Investor Asing Ramai-Ramai Cabut dari Pasar Saham, Tapi Antusias Beli Surat Utang Negara

“Perkembangan posisi ULN pemerintah tersebut terutama dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor asing dari Surat Berharga Negara (SBN) domestik, ke instrumen investasi lain seiring dengan tetap tingginya ketidakpastian pasar keuangan global,” ujar Ramdan. Posisi ULN pemerintah diklaim BI tetap terkendali, karena 99,9 persen merupakan utang jangka panjang.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (22,6 persen dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,8 persen), jasa pendidikan (16,6 persen), konstruksi (12,1 persen), transportasi dan pergudangan (8,7 persen), serta jasa keuangan dan asuransi (8,2 persen).

Sementara ULN swasta pada Februari 2025 stabil di kisaran USD194,8 miliar. Secara tahunan, pertumbuhan ULN swasta terkontraksi lebih dalam menjadi minus 1,6 persen (yoy) pada Februari, dibanding minus 1,3 persen pada Januari.

Baca juga: Fitch Pertahankan Peringkat Utang Indonesia Investment Grade

ULN swasta bersumber baik dari lembaga keuangan (financial corporations) dan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations), yang pertumbuhannya terkontraksi 2,2 persen (yoy) dan 1,5 persen (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 79,6 persen. Sebanyak 76,5 persen ULN swasta adalah utang jangka panjang.

Secara keseluruhan, ULN Indonesia dinilai BI tetap sehat. Tercermin dari penurunan rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 30,2 persen pada Februari 2025, dibanding 30,3 persen pada Januari 2025, serta dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7 persen.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini