Jumat, September 5, 2025
HomeNewsEkonomiUtang Luar Negeri Pemerintah Triwulan I-2025 Tumbuh 2 Kali Lipat Lebih Triwulan...

Utang Luar Negeri Pemerintah Triwulan I-2025 Tumbuh 2 Kali Lipat Lebih Triwulan IV 2024

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I 2025 mencapai USD430,4 miliar (sekitar Rp7.100 triliun dengan kurs Rp16.500 per USD), atau secara tahunan (yoy) tumbuh 6,4 persen, dibanding 4,3 persen pada triwulan IV 2024.

Kenaikan jumlah utang itu disumbang peningkatan utang publik (pemerintah dan bank sentral/Bank Indonesia). ULN pemerintah pada triwulan I 2025 mencapai USD206,9 miliar, tumbuh 7,6 persen (yoy) atau lebih dari dua kali pertumbuhan ULN pemerintah pada triwulan IV 2024 yang tercatat 3,3 persen (yoy). Sementara ULN BI hanya meningkat tipis dari USD27,65 miliar menjadi USD27,99 miliar.

Menurut Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, melalui keterangan tertulis, Kamis (15/5/2025), peningkatan ULN publik itu dipengaruhi penarikan pinjaman dan peningkatan aliran masuk modal asing portofolio pada Surat Berharga Negara (SBN) global terbitan pemerintah Indonesia.

Pemerintah disebut BI tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan mengelola ULN secara hati-hati, terukur, dan akuntabel untuk mewujudkan pembiayaan yang efisien dan optimal. Pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (22,4 persen dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,5 persen), jasa pendidikan (16,5 persen), konstruksi (12,0 persen), serta transportasi dan pergudangan (8,7 persen).

“Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga, karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” kata Ramdan.

Baca juga: Dolar AS Melemah, Utang Luar Negeri Indonesia Menurun Tipis

Sementara ULN swasta melanjutkan kontraksi pertumbuhan. Pada triwulan I 2025 tercatat USD195,5 miliar, atau terkontraksi (tumbuh minus) 1,2 persen (yoy). Lebih rendah dibanding kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 1,6 persen (yoy).

Perkembangan ULN swasta itu didorong oleh ULN bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporation) yang mencatat kontraksi pertumbuhan 0,9 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan kontraksi 1,7 persen (yoy) pada triwulan IV 2024.

ULN swasta terbesar berasal dari industri pengolahan, jasa keuangan dan ssuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 79,6 persen dari total ULN swasta. “ULN swasta juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang, dengan pangsa mencapai 76,4 persen,” ujar Ramdan.

Struktur ULN Indonesia diklaim BI juga tetap sehat. Tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga sebesar 30,6 persen, dan didominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7 persen dari total ULN.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini