Bunga Deposito Naik, Tapi Simpanan Masyarakat di Bank Tetap Menurun

Bank Indonesia (BI) melalui laporan uang beredar yang dirilis, Jum’at (23/5/2025), mengungkapkan, pada April 2025 suku bunga kredit relatif stabil dibanding bulan sebelumnya dengan rata-rata tertimbang 9,19 persen.
Sementara suku bunga simpanan berjangka (deposito) meningkat untuk semua tenor (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan). Yaitu, masing-masing dari rata-rata 4,78 persen, 5,63 persen, 6,08 persen, 5,07 persen, dan 4,31 persen, menjadi 4,84 persen, 5,69 persen, 6,10 persen, 5,08 persen, dan 4,34 persen.
Kendati demikian, kenaikan bunga simpanan berjangka itu tidak mampu menahan penurunan simpanan msayarakat di perbankan. Simpanan masyarakat baik perorangan maupun korporasi terus menurun.
BI mencatat, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan April 2025 mencapai Rp8.714,5 triliun, tumbuh 4,4 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan DPK ini lebih rendah dibanding Maret yang tercatat 4,7 persen (yoy) dan Februari 5,6 persen (yoy).
Baca juga: Likuiditas Perbankan Makin Ketat, Simpanan Korporasi Terus Menurun
Pada April 2025 yang paling merosot DPK perorangan menjadi 0 persen dibanding 1,1 persen pada Maret, diikuti DPK korporasi dari 9,7 persen menjadi 9,5 persen.
Sedangkan DPK lainnya (pemda, koperasi, yayasan, dan swasta lainnya) meningkat dari minus 5,8 persen menjadi 0,3 persen.
Dari sisi jenisnya, DPK berupa tabungan merosot paling dalam dari 7,9 persen menjadi 6,3 persen, diikuti deposito dari 3,3 persen menjadi 2,3 persen. Sementara giro meningkat dari 3,1 persen menjadi 4,9 persen. Terutama karena menurunnya kontraksi DPK giro perorangan dari minus 45,1 persen menjadi minus 37,1 persen, dan DPK lainnya dari minus 10,7 persen menjadi minus 1 persen. Sedangkan pertumbuhan giro korporasi stabil di angka 9,5 persen pada April 2025.