Senin, September 8, 2025
HomeBerita PropertiKeberlanjutan Hingga Aspek Sosial Jadi Pilar Intiland Membangun

Keberlanjutan Hingga Aspek Sosial Jadi Pilar Intiland Membangun

PT Intiland Development Tbk kembali menegaskan komitmennya dalam menjalankan praktik pembangunan berkelanjutan melalui berbagai inisiatif strategis. Perusahaan secara konsisten menunjukkan upaya untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis, kelestarian lingkungan, dan tanggung jawab sosial.

Menurut Corporate Director Intiland Theresia Rustandi, Intiland mengukur kemajuan usaha tidak hanya dari aspek ekonomi dan keuangan tetapi juga dari keberlanjutannya di berbagai aspek sebagai komitmen untuk terus berupaya meminimalkan dampak negatif dari aktivitas operasional maupun pembangunan yang dijalankan.

“Komitmen ini tercermin dalam prinsip utama keberlanjutan perusahaan yakni membangun lingkungan yang sehat dan berkualitas serta memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan kota dan masyarakat. Prinsip inilah yang menjadi dasar berbagai inisiatif kami dalam pengelolaan lingkungan, aspek sosial kemasyarakatan, tata kelola perusahaan, hingga pelaksanaan program tanggung jawab sosial,” katanya dalam siaran pers yang diterbitkan Selasa (27/05).

Dalam aspek lingkungan, Intiland menerapkan pendekatan konstruksi yang mengedepankan efisiensi dan kesadaran terhadap emisi karbon. Penggunaan material lokal dalam radius 1.000 km juga menjadi salah satu langkah nyata untuk mengurangi jejak karbon sekaligus menjaga kualitas dan keberlanjutan rantai pasok. Perusahaan juga memilih material bangunan rendah karbon serta berupaya mempertahankan vegetasi asli di area pengembangan sebagai bagian dari pelestarian ekosistem.

Berbagai pola pengembangan yang bertanggung jawab kepada lingkungan harus dimulai sejak tahap perencanaan dan pembangunan proyek dengan setiap keputusan yang diambil mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan jangka panjang.

Selain itu pengelolaan energi menjadi salah satu indikator utama keberlanjutan. Seluruh bangunan yang tercantum dalam Laporan Keberlanjutan Intiland tahun 2024 berhasil mencatatkan Indeks Konsumsi Energi (IKE) di bawah 250 kWh/m², sesuai dengan ketentuan peraturan nasional. Capaian ini menunjukkan efektivitas strategi efisiensi energi yang diterapkan di berbagai properti Intiland.

Baca juga: Intiland Siasati Daya Beli Hingga Preferensi Konsumen Dengan Cara Ini

Di bidang pengelolaan limbah, Intiland mencatat penurunan volume sampah kelola sebesar 2,5 persen atau setara 44 ton dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini merupakan hasil dari penerapan inisiatif pengelolaan sampah terbaru serta penguatan hierarki pengelolaan limbah yang berfokus pada prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R).

Sementara itu konservasi air juga menunjukkan hasil positif khususnya di proyek pengembangan mixed use and high rise South Quarter, Jakarta. Penggunaan air daur ulang di kawasan tersebut meningkat menjadi 47,8 persen dari total kebutuhan operasional, naik signifikan dari 29,8 persen pada tahun 2023 dan 25,5 persen pada tahun 2022. Menurut Theresia, peningkatan ini mencerminkan konsistensi Intiland dalam mengelola sumber daya secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“Komitmen terhadap keberlanjutan tidak berhenti pada aspek lingkungan. Kami juga menempatkan tanggung jawab sosial sebagai bagian penting dari operasional perusahaan. Sepanjang tahun 2024, sebanyak 735 pekerja lokal telah diberdayakan di proyek-proyek yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Batang, dan Surabaya,” katanya.

Kehadiran proyek Intiland turut menciptakan lapangan kerja baik secara langsung melalui operasional perusahaan maupun secara tidak langsung melalui aktivitas para penyewa. Selain itu kepuasan pelanggan juga tetap menjadi prioritas. Berdasarkan survei tahun 2024, tingkat kepuasan terhadap produk dan layanan Intiland mencapai 80 persen, sama seperti tahun sebelumnya.

“Kami menyadari bahwa kepercayaan pelanggan hanya bisa diperoleh melalui kualitas yang berkelanjutan. Karena itu kami terus berinovasi agar produk dan layanan kami selalu relevan dengan kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.

Baca juga: Mitbana dan Intiland Berkolaborasi Kembangkan Green Bestari Park

Selain itu kontribusi sosial Intiland juga diwujudkan mlalui pelaksanaan 40 kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar proyek. Kegiatan tersebut mencakup pembangunan infrastruktur publik, pemberian bantuan pendidikan dan donasi, serta program pemberdayaan generasi muda seperti Intiland Youth Panel.

Sebagai upaya untuk mengukur dampak dari program-program sosial, Intiland menerapkan metode Social Return on Investment (SROI). Hasilnya, nilai rata-rata SROI pada tahun 2024 mencapai 1,9x, meningkat dari 1,01x di tahun sebelumnya. Indeks ini untuk menjadi patokan kalau investasi sosial yang dijalankan selama ini bukan sekadar simbolik tapi benar-benar memberikan dampak dan nilai nyata bagi masyarakat.

“Dengan komitmen yang berkelanjutan di kedua aspek, lingkungan dan sosial, Intiland percaya bahwa pembangunan yang bertanggung jawab adalah kunci untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” tandas Theresia.

Berita Terkait

Ekonomi

Utang Pinjol dan Paylater Warga RI Terus Meningkat Tinggi

Buy now pay later (BNPL) adalah layanan keuangan yang...

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini