Ekspor Indonesia ke AS dan Sejumlah Negara Lain Mulai Menurun

Tiongkok atau China daratan masih menjadi tujuan utama ekspor Indonesia, diikuti Amerika Serikat (AS), India, dan Jepang.
Selama April 2025 menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir pekan ini, ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok, AS, India, dan Jepang mencapai USD4.831,1 juta, USD2.078 juta, USD1.306,3 juta, dan USD1.166,5 juta.
Selama Januari-April 2025 nilai ekspor ke empat negara tersebut masing-masing tercatat USD18.872,1 juta, USD9.379,8 juta, USD5.587,4 juta, dan USD4.89,3 juta.
Keempatnya menyumbang lebih dari 46 persen dari total ekspor Indonesia selama Januari-April 2025 yang mencapai USD82.556,6 miliar. Sebanyak 54 persen ekspor Indonesia lainnya ditujukan ke negara-negara ASEAN, Uni Eropa, serta Korea Selatan, Australia, dan Taiwan.
Secara tahunan (yoy) atau April 2025 dibanding April 2024, ekspor Indonesia ke Tiongkok dan AS masih meningkat 12,90 persen dan 18,43 persen. Sedangkan ekspor ke Jepang dan India menurun (minus) 14,98 persen dan minus 28,02 persen.
Namun secara bulanan (mtm) atau April 2025 dibanding Maret 2025, ekspor Indonesia ke Tiongkok, AS, dan India mengalami penurunan. Paling dalam di antara keempat neara itu, penurunan ekspor ke AS sebesar minus 20,87 persen, diikuti India minus 7,24 persen, dan Tiongkok minus 7.03 persen. Sementara ekspor ke Jepang naik 3,08 persen (mtm).
Begitu pula impor, Tiongkok masih sangat dominan sebagai negara asal impor Indonesia, dengan kontribusi hampir 40 persen dari total impor selama Januari-April 2025 senilai USD52 miliaran.
Diikuti negara-negara ASEAN (16,21 persen), Jepang (7,72 persen), dan Uni Eropa (5,53 persen). Sementara impor dari AS hanya berkontribusi 4,53 persen.
Nilai impor Indonesia dari AS pada April 2025 mencapai USD770 jutaan, naik 13,65 persen secara tahunan (yoy), 19,28 persen secara bulanan (mtm), dan 5,44 persen selama tahun kalender (ctc) atau Januari-April 2025 dibanding Januari-April 2024.
Baca juga: Ekspor Indonesia ke AS Tiga Kali Lebih Besar Daripada Impor
Nilai impor Indonesia dari AS selama Januari-April 2025 mencapai hampir USD3 miliar, dibanding ekspor USD9.379,8 miliar. Jomplangnya nilai ekspor-impor Indonesia dengan AS inilah yang mendorong Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif impor yang tinggi terhadap produk-produk asal Indonesia yang masuk ke AS.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (3/6/2025), menyatakan, pengenaan tarif impor yang tinggi oleh AS kepada Indonesia dan banyak negara itu, mulai terlihat dampaknya pada April 2025.
Ekspor Indonesia ke AS dan sejumlah negara lain April 2025 mulai menurun secara bulanan (mtm) dibanding Maret 2025.
Paling dalam penurunan ekspor ke Australia (minus 30,33 persen), Korea Selatan minus 28,19 persen, AS minus 20,87 persen, Uni Eropa minus 20,13 persen, ditambah ke sejumlah negara lain termasuk Tiongkok (minus 7,03 persen) dan beberapa negara ASEAN seperti Malaysia (minus 8,90 persen).
Secara bulanan (mtm) selama April 2025 ekspor Indonesia merosot atau minus 10,19 persen menjadi USD19.574,5 juta (Januari-April 2025 sebanyak USD82.556,6 juta). Sementara impor tetap tumbuh 14,39 persen secara bulanan (mtm) pada April 2025 senilai USD18.065,5 juta (Januari-April 2025 senilai USD65.292,7 juta).
Itulah yang menurut Menkeu, membuat surplus neraca perdagangan Indonesia April 2025 anjlok menjadi USD158,8 juta dibanding Maret 2025 yang mencapai USD4,33 miliar.