Menteri PKP Alokasikan KPR FLPP untuk 23.000 Rumah di Jawa Barat, 13.000 untuk ASN

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengalokasikan KPR dengan skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 23.000 rumah subsidi di Jawa Barat. Sebanyak 13.000 unit di antaranya diperuntukkan bagi ASN di 11 kabupaten/kota di provinsi tersebut.
“Saya bersama Gubernur Jawa Barat serta bupati dan walikota di Jawa Barat, bikin MoU pengalokasian kuota FLPP untuk 23.000 rumah subsidi di Jawa Barat. Yakni, 13.000 dari Kementerian PKP lewat BP Tapera untuk ASN pemda di Jawa Barat, dan 10.000 unit lewat penyaluran KPR FLPP oleh Bank BJB,” kata Menteri PKP di Gedung Pakuan, Bandung, sebagaimana dikutip keterangan Biro Komunikasi Publik Kementerian PKP, Rabu (4/6/2025).
Sampai saat ini penyaluran KPR FLPP terbesar masih di Jawa Barat. Dari realisasi penyaluran per 26 Maret 2025 senilai Rp6,63 triliun untuk 53.645 rumah, sebanyak Rp1,69 triliun atau lebih dari 25 persen disalurkan untuk 13.528 rumah di Jawa Barat.
Menteri PKP saat mengunjungi kantor pusat Bank BJB, Selasa (3/6/2025), meminta Bank JB menggenjot lebih tinggi penyaluran KPR FLPP di Jawa Barat, menyusul ditambahnya kuota FLPP dari semula untuk 220.000 rumah subsidi menjadi 350.000 rumah tahun ini.
Bank Jawa Barat Banten (BJB) sendiri sampai 26 Maret 2025 baru menyalurkan KPR FLPP Rp128,23 miliar untuk 1.052 rumah. Nomor lima setelah BTN, BRI, BNI, dan Bank Mandiri.
Menurut Ara, kenaikan kuota subsidi FLPP tersebut, harus dijadikan Bank BJB sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan penyaluran KPR subsidi dengan skim FLPP.
Baca juga: Menteri PKP Minta Bank BJB Genjot Penyaluran KPR FLPP di Jawa Barat
Setelah meneken MoU dengan Gubernur Jawa Barat, Wakil Kepala BPS, Komisioner BP Tapera, kepala daerah Kabupaten Bogor, Cianjur, Purwakarta, Subang, Majalengka, Indramayu, Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Kota Depok, dan Kota Bandung,
Menteri PKP memberikan kunci rumah secara simbolis kepada salah seorang guru Madrasah Aliyah Muslimin Celak, Titim Hotimah.
Ara juga menambah semangat guru tersebut dengan memberikan tambahan dana Rp25 juta untuk membeli kendaraan bermotor.
“Ibu guru ini selama 21 tahun berumah tangga, baru bisa punya rumah sendiri dengan KPR FLPP. Pak Gubernur juga ngasih bantuan bebas angsuran selama 2 tahun, dan Ketua Umum REI memberikan hadiah umroh. Ini semangat gotong royong supaya rakyat makin semangat memiliki rumah sendiri dengan KPR FLPP,” terang Ara.
Ia juga mengungkapkan, ada pengusaha sukses dari Jawa Barat Pak Purnama yang juga akan membantu program renovasi rumah tidak layak huni untuk 1.000 rumah. “Gratis untuk warga, nanti kita bagi-bagi ke kabupaten/kota yang membutuhkan,” ungkap Ara.
Menteri PKP berharap dukungan dari kepala daerah, perbankan dan pengembang di Jawa Barat, untuk mensosialisasikan kemudahan akses masyarakat termasuk ASN untuk memiliki rumah subsidi layak huni dan terjangkau, dengan memanfaatkan KPR FLPP.