Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiHarga Beras Meningkat, Juni Indonesia Catat Inflasi

Harga Beras Meningkat, Juni Indonesia Catat Inflasi

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Selasa (1/7/2025), pada Juni 2025 Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat inflasi 0,19 persen secara bulanan (mtm), setelah pada Mei 2025 mencatat deflasi 0,37 persen (mtm).

Penyumbang utama inflasi tersebut adalah kenaikan tarif angkutan udara, beras, cabai rawit, bawang merah, dan tomat. Hal ini agak mengherankan, karena pasok beras menurut Menteri Pertanian mencapai volume terbesar tahun ini, sehingga Indonesia tidak perlu mengimpor beras lagi.

Tarif angkutan udara dan beras menyumbang masing-masing 0,04 persen terhadap inflasi bulanan (mtm), sedangkan cabai rawit, bawang merah, dan tomat menyumbang masing-masing 0,03 persen, serta 0,02 persen dan 0,02 persen.

Inflasi bulanan yang lebih tinggi diredam oleh tarif angkutan laut dan kereta api yang mencatat deflasi 16,96 persen dan 4,20 persen karena adanya promo diskon tiket.

Sementara secara tahunan (yoy), penyumbang utama inflasi masih emas perhiasan sebesar 0,48 persen, diikuti tarif air minum dan beras masing-masing 0,14 persen, serta ikan segar dan kopi bubuk masing-masing sebesar 0,11 persen.

Baca juga: Harga Cabai dan Bawang Melandai, Mei Indonesia Kembali Catat Deflasi

Dengan inflasi bulanan 0,19 persen itu, pada Juni 2025 inflasi tahunan atau year-on-year (yoy) mencapai 1,87 persen, dan inflasi tahun kalender atau year to date (y-to-d) Juni 2025 menjadi 1,38 persen.

Inflasi tahunan Juni 2025 itu meningkat dibanding Mei 2025 yang tercatat 1,60 persen (yoy), namun lebih rendah dibanding inflasi April yang tercatat 1,95 persen (yoy).

Sementara inflasi komponen inti Juni 2025 tercatat sebesar 2,37 persen (yoy), 0,07 persen (mtm), dan 1,24 persen (ytd). Inflasi inti adalah inflasi komoditas di luar bahan makanan bergejolak (volatile food) dan produk yang harganya dikontrol pemerintah (administrated price) seperti BBM dan listrik.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini