Senin, Oktober 20, 2025
HomeNewsEkonomiIndonesia Tetap Dikenakan Tarif 32 Persen, Menko Airlangga Bergegas Sowan ke AS

Indonesia Tetap Dikenakan Tarif 32 Persen, Menko Airlangga Bergegas Sowan ke AS

Melalui surat tertanggal 7 Juli 2025 kepada Presiden RI Prabowo Subianto, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan Indonesia tetap dikenakan tarif perdagangan timbal balik (resiprokal) 32 persen untuk aneka produknya yang dieskpor ke AS.

Pengenaan tarif itu berlaku mulai 1 Agustus 2025. Merespon surat itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pun bergegas terbang ke Washington DC, AS, menemui US Secretary of Commerce Howard Lutnick, dan United States Trade Representative Jamieson Greer, Rabu (9/7/2025).

Kedua petinggi itu disebut mempunyai kewenangan dan tugas soal pengenaan tarif resiprokal tersebut. Delegasi Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diterima langsung pemerintah AS untuk membahas kelanjutan proses perundingan tarif tersebut.

Dalam pertemuan denga kedua pejabat tinggi AS itu, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas proses negosiasi yang selama ini berjalan konstruktif dengan pihak AS. Perundingan telah mencapai kemajuan dan kesepakatan soal isu-isu tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi.

Sesuai dengan surat dari Presiden Trump itu, Indonesia dan AS sepakat mengintensifkan kembali perundingan tarif selama tiga minggu menjelang 1 Agustus 2025, untuk memastikan hasil terbaik bagi kedua pihak.

“Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progress perundingan. Kita akan mengoptimalkan waktu tiga minggu ke depan, untuk secara intensif merundingkan lebih lanjut dan menuntaskan perundingan tarif ini dengan prinsip yang saling menguntungkan,” kata Airlangga sebagaimana dikutip keterangan resmi Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Kamis (10/7/2025).

Baca juga: Jelang Berlakunya Tarif Perdagangan Trump, Rupiah Relatif Stabil

Perundingan kali ini diklaim Kemenko Perekonomian berjalan sangat baik dan konstruktif, sama dengan beberapa perundingan sebelumnya, dengan memberikan ruang untuk membuat kesepakatan lebih lanjut, baik yang terkait dengan besaran tarif resiprokal maupun penawaran yang disampaikan Indonesia.

“Kita ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Beberapa hari lalu, perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang energi dan pertanian telah menandatangani MoU dengan perusahaan-perusahaan dan asosiasi usaha AS untuk pembelian produk unggulan AS dan mendorong peningkatan investasi,” tutur Menko Airlangga.

Indonesia dan AS juga melihat potensi besar untuk memperluas kerja sama di sektor strategis seperti mineral kritis (critical minerals). “Pihak AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk mendorong kemitraan di bidang critical minerals. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, mangan, kobalt, dan tembaga. Kita perlu mengoptimalkan potensi kerjasama dan investasi dalam pengolahan critical minerals itu,” ungkapnya.

Baca juga: Negosiasi dengan AS Soal Tarif Dimulai, Dalam 60 Hari Ditargetkan Tercapai Kesepakatan

Pihak Indonesia dan AS telah sepakat mengoptimalkan waktu beberapa minggu ke depan, untuk secara intensif melanjutkan proses perundingan kebijakan tarif resiprokal, dengan saling menghormati penawaran dan permintaan dari masing-masing pihak.

Turut hadir mendampingi Menko Airlangga, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Bilateral Irwan Sinaga.

Berita Terkait

Ekonomi

Program Magang Berbayar Dibuka Lagi November, Kali Ini Untuk 80 Ribu Sarjana/Diploma

Pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sudah meresmikan peluncuran...

Senin Besok Penyaluran BLT Rp900.000/KK untuk 35 Juta KK Dimulai

Untuk mendongkrak daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,...

Menko Airlangga: Bisa Jaga Pertumbuhan 5 Persen Per Tahun, Indonesia Jadi Negara Bright Spot

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut satu tahun...

Berita Terkini