Minggu, September 7, 2025
HomeBankBank Jakarta Dukung Penuh Digitalisasi Pasar di Jakarta

Bank Jakarta Dukung Penuh Digitalisasi Pasar di Jakarta

Bank Jakarta berkomitmen mendukung penuh digitalisasi pasar di Jakarta. Dimulai dengan launching “Lomba Digitalisasi Pasar” dan penandatanganan komitmen bersama program digitalisasi pasar di Jakarta oleh Direktur Utama Bank Jakarta Agus H. Widodo dan Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan, serta lembaga perbankan lainnya.

Penandatanganan komitmen disaksikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Sekretaris Daerah Marullah Mattali di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025).

Lomba Digitalisasi Pasar digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui kolaborasi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Perumda Pasar Jaya.

Lomba bertujuan mendorong percepatan transformasi digital, khususnya dalam sistem pembayaran di pasar-pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya.

Gubernur Pramono menyatakan, Lomba Digitalisasi Pasar 2025 mengusung empat target besar. Yakni, peningkatan kesejahteraan pedagang, efisiensi transaksi, optimalisasi pajak daerah, dan pemberantasan premanisme pasar.

“Saya yang usulkan lomba ini. Tujuannya jelas, agar pedagang akrab dengan sistem digital seperti QRIS dan EDC,” kata Pramono.

Gubernur Pramono menyatakan, digitalisasi tak hanya soal kecepatan transaksi, tapi juga soal keamanan dan ketertiban. “Kalau tak ada uang tunai beredar, ruang untuk copet dan pungli ikut hilang,” ujarnya.

Baca juga: Gubernur Pramono Canangkan Blok M Sebagai Hub Baru Jakarta, Bank DKI Mendukung

Pramono menyebut digitalisasi pasar sebagai langkah strategis memperkuat ekonomi rakyat. “Ini bukan gaya-gayaan modernisasi, tapi upaya jangka panjang membangun fondasi ekonomi dari bawah,” ucapnya.

Penilaian lomba diserahkan sepenuhnya kepada BI dan OJK untuk menjamin transparansi. “Pemprov tidak ikut campur soal penjurian. Kita ingin lomba ini kredibel dan objektif,” tegas Pramono.

Saat ini, tutur Pramono, 20 pasar telah ikut serta dalam program ini, dan ditargetkan menjangkau seluruh 133 pasar di Jakarta. “Transformasi digital bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Pasar harus jadi episentrum ekonomi rakyat yang bersih, tertib, dan berdaya saing,” ucap Gubernur.

Direktur Utama Bank Jakarta Agus H Widodo menyebut, digitalisasi pasar tradisional menjadi bagian penting dari pembangunan ekonomi perkotaan yang modern dan inklusif.

“Bank Jakarta melihat digitalisasi pasar sebagai momentum menghadirkan ekosistem transaksi yang lebih efisien, transparan, dan terjangkau. Kami mendukung penuh program ini sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Jakarta,” kata Agus.

Sebagai peserta pada aspek digitalisasi perbankan, Bank Jakarta ditugaskan mendampingi empat pasar yang telah ditentukan berdasarkan pemetaan kelas pasar dan jumlah tempat usaha (TU). Yakni, Pasar Mayestik (Kelas A) – 1.516 TU, Pasar Koja Baru (Kelas B) – 1.056 TU, Pasar Cengkareng (Kelas B) – 1.065 TU, dan Pasar Pondok Bambu (Kelas C) – 375 TU. Total mencapai 4.012 TU.

Pada aspek perbankan, Bank Jakarta akan dinilai dalam tiga kategori utama. Yaitu, Literasi Terbaik dan Teraktif (periode penilaian 21 Juli – 9 Agustus 2025), Akses Keuangan Termasif (periode penilaian Januari – 9 Agustus 2025), dan Digitalisasi Keuangan Terbaik.

Baca juga: Bank DKI Dukung Inovasi QRIS Tanpa Pindai Melalui JakOne Mobile

Direktur Utama Pasar Jaya Agus Himawan menambahkan, aspek kebersihan dan pengelolaan limbah juga menjadi penilaian utama dalam lomba. “Pasar modern itu bukan cuma cashless, tapi juga harus bersih dan tertata,” katanya.

Penunjukan BI dan OJK sebagai juri lomba juga dinilai sebagai arah baru pembangunan ekonomi lokal berbasis teknologi. “Digitalisasi pasar ini game changer sesungguhnya. Bukan sekadar inovasi, tapi strategi sistemik untuk memperkuat literasi keuangan dan inklusi digital,” pungkasnya.

Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta Arie Rinaldi menyatakan, Bank DKI telah mempersiapkan langkah-langkah konkret untuk mendukung program ini. Mulai dari edukasi langsung kepada pedagang, aktivasi QRIS, pembukaan rekening digital, hingga integrasi layanan perbankan dengan ekosistem pasar.

Berita Terkait

Ekonomi

Utang Pinjol dan Paylater Warga RI Terus Meningkat Tinggi

Buy now pay later (BNPL) adalah layanan keuangan yang...

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini